Gabriella Yoraza" On Going"

11.

Darren.
__________

Setelah 2bulan kejadian dari London Darren selalu memikirkan Yora, wanita yang sudah ia setubuhi tanpa ikatan yang sah, Hari-hariku sangatlah berantakan sejak Yora masuk dalam kehidupanku.

Pekerjaan tidak fokus, makan tak beraturan, bahkan untuk tidur pun aku harus meminum obat tidur. Selalu aku catat dengan baik dimana tanggal 12/02/2022 aku menyetubuhi Yora, dan dimana dibulan April aku mengalami morning sickness 1 bulan penuh lamanya, namun setiap aku melihat Yora kenyamanan datang tak ada mual maupun pusing yang melanda.

Sudah bersusah payah aku meminta pertolongan dari Luvi kakak sepupuku, untuk memberikan nomor ponsel milik Yora tapi sama sekali aku belum mendapatkannya keseharian Yora aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan terkadang dari unggahan sosial media yang kakak sepupuku posting.

Hari ini aku melihat berita akan ada lelang berlian yang diadakan perusahaan Yora tempat ia bekerja, dengan memaksa kak Luvi aku memohon padanya bahkan aku menginap dirumahnya untuk meminta undangan memasuki bazar lelang 2 hari nanti.

Sejak morning sickness aku selalu memiliki pikiran bahwa Yora hamil anakku, tapi aku juga berpikir positif bahwa gejala itu mungkinberasal dari pekerjaanku yang banyak, tindakan Operasi yang tak henti-hentinya bahkan aku harus jaga malam dirumah sakit tempat kerjaku yang baru.

Dengan seribu akal aku berhasil meluluhkan kak Luvi untuk membawaku keacara lelang, dengan alasan aku ingin memberi hadiah untuk pacar pertamaku, yah.. walaupun hanya karangan biasa hehee...

Malam yang ramai dengan pesta yang meriah, aku mendengarkan dengan seksama harga dan bentuk Berlian yang sudah didesain berbentuk perhiasan, aku jatuh hati pada cincin berlian yang berbentuk mahkota didesain sepasang sepertinya dengan konsep cincin yang couple.

Hendak tawaran harga dari awal $12, hingga $20 aku pun tak mau kalah dengan menawarkan $25, dengan 1x tawaran cincin itupun jatuh ketanganku,

" Baiklah, cincin berlian dengan tema pasangan jatuh diharga $25, atas nama Tn. Darren ". - pembawa acara.

Orang-orang disekelilingku bertepuk tangan dengan meriah, begitu juga aku yang memperhatikan Yora dari kejauhan ikut bertepuk tangan.

Selesai acara lelang, kini jamuan makan malam dimana semua pejabat menjalin hubungan agar bisa membantu satu sama lain, aku yang bukan dibidang bisnis sama sekali tidak tertarik dengan tawaran gabungan perusahaan, aku hanya berfokus kepada Yora dimana sibuk menyambut tamu dan meladeni tamu, hingga akhirnya Yora pergi meninggalkan pesta, tanpa berpikir panjang aku mengikutinya dari belakang tak memperdulikan orang yang memanggilku.

Dikamar, dengan cahaya yang minim aku memasuki kamar Yora dengan secara paksa, hanya untuk menanyakan kabar dan keadaannya saat ini, mau tidak mau aku harus membuka mulut Yora untuk mengetahui apakah ia hamil anakku atau tidak, tanpa aku sadari aku kembali menyetubuhinya dengan paksa.

Pasalnya aku tak pernah merasakan ereksi pada penisku setelah sekian lama. Tak memikirkan keadaan Yora yang menangis sesenggukan akibat ulahku sendiri, aku memasukan rudal secara paksa Yora yang sudah tidak memberontak kini, aku memulai permainan dengan lembut, memberikan kenyamanan pada kelamin satu sama lain untuk beradaptasi pada penisku yang besar dengan vagina yang masih sempit itu.

Mengecap kembali bibir manis yang sudah tak berpoles lipstik, membuat Yora melupakan sakit dibagian bawahnya mengikuti ritme permainan lidah yang aku berikan, Yora mengimbangi permainan dengan mudah seperti sudah berpengalaman.

Satu sama lain sudah terbuai panasnya malam yang tanpa mereka sadari sudah 5x klimaks membuat keduanya kehabisan tenaga, terlelap satu sama lain tanpa memperdulikan tubuh yang masih polos.

Pergulatan yang panjang, Darren terbangun akibat ponselnya yang berbunyi.

* Dr. Alex *

" Hallo, Darren cepat kerumah sakit ada pasien yang sudah tak sadarkan diri membutuhkan segera penanganan pasien ini mempunyai riwayat komplikasi ditubuhnya aku tidak bisa mengoperasinya sendirian, dokter yang lain cukup jauh dari rumah sakit hanya kau yang berjarak tidak jauh, aku tunggu jangan lama". - Alex.

Setengah sadar aku mendengar ucapan dari Alex, kini aku sudah bangun memungut kembali pakaian yang sudah aku lempar ke sembarang arah, dan mengumpulkan juga pakaian Yora diatas sofa.

Sebelum pergi aku membuka ponsel pribadi milik Yora dengan bantuan sidik jari milik Yora, dan tak habis akal aku juga memasukan sidik jari milikku, menyalin nomor ponsel yang kuberi nama Calon suami hehhe..

Mengecup kilas kening Yora aku meninggalkannya untuk urusan pekerjaan, walau bukan shif kerjaku dan masih tergolong pagi pukul 04.00 aku harus menyelamatkan nyawa seseorang.