" kau sudah selesai??". Tanya Darren yang melihatku turun dari tangga membawa koper bersamaku.
" Sini aku bantu, kau mau pergi ??". Ucap Yeza yang kebetulan baru keluar dari kamarnya membantuku membawakan koper menuruni anak tangga.
" Iya aku harus ke Amerika!!". Jawab ku yang melihat meja makan sudah ada makanan diatasnya.
" Dalam keadaan berbadan dua kenapa harus berpergian jauh ??".
" Aku terpaksa, ada urusan mendesak diperusahan " jawabku pada Yeza " kau yang memasak ini ??" Tanyaku pada Darren yang masih berkutak pada dapur.
" Hmm.. apa kau suka ??".
" Duduklah disini, ayo makan bersama!!".
" Heyy..heyy...ada apa ini ?? Kenapa aku merasa sangat janggal dengan suasana ini ??". Tanya Yeza yang mengupas udang saos manis.
" Kami sudah lama kenal, dia temanya Luvi, dan Luvi itu sepupuku !!". Jawab Darren yang membawa mangkuk beriisikan nasi.
" Oh iya kenapa aku tidak kepikiran!!".
" Dasar kau, buruan dimakan aku udah capek-capek masak !!".
" Kalau terpaksa mending gak usah kali !!". Oceh Yeza yang masih mengupas udang.
" Diam makan sana, udang lu udah banyak ".
" Ini buat Yora bukan buat lu !!".
" Siapa juga yang berharap !!".
" Eyy.. udah.. udah.. buruan dimakan nanti keburu dingin !!".
" Iya Yora cantik !!" Ucap Yeza yang memberikan piring kecil padaku dengan udang yang sudah terkupas melihat perhatian dari Yeza membuat Darren menendang kecil kakiku mengode melirik pada ponselku.
Aku melihatnya mengetikkan sebuah pesan ternyata dikirimkan untukku. Kulihat notifikasi layar ponselku " whatt husband?? Emoticon kiss and love ??? Nama kontak apa ini ??" Batinku yang melihat notifikasi WhatsApp setelah ku buka ternyata nama kontak Darren.
"Apa bisa Darren sealay ini ?? Kenapa aku tak pernah melihatnya bertingkah seperti ini ??" Batinku terus saja berkecamuk dalam lamunan yang sambil mengunyah makanan sesuap demi suap hingga tandas.
" kau naik apa ??" Teguhan dari Yeza membuat lamunanku buyar.
" hmm.. Darren yang mengantarku, aku tau kau sedang sibuk mengurus berkas pengajuan, biar Darren yang mengantarku lagian ada mobil yang tak terpakai sayang kalau naik taksi sayang ongkos ".
Mendengar apa yang kukatakan Darren menyentuh kakiku dibawah meja melirikku yang terlihat lucu ketika makan.
" baiklah, kau tidak keberatan Darren ??".
" tenang saja itung-itung balas budi ".
" Maaf aku merepotkanmu !!".
" kau ini seperti dengan siapa saja, Yora juga seperti keluargaku ". Langkah kaki Yeza membawa koperku ke dalam bagasi mobil, tanpa memperdulikan apa yang diucapkan Darren, membuatku terkekeh sejenak.
" Bik, tolong bersihkan meja makan yah !!".
" Baik Non,".
" apa aku boleh menciummu??". Ujar Darren yang mengandeng tanganku menuju pintu luar, tentu saja Yeza sudah duluan pergi.
Cupp...
Tanpa menyiakan apa yang dipinta Darren, aku mencium kilas bibir ranum yang terbilang manis bagiku.
" sayang, jangan nakal ya, jangan ngerepotin mommy disana okey !!". Tatapan senduh Darren yang berjongkok dihadapanku mengelus kandunganku, isak tangis terdengar ditelingaku.
" kau menangis??". Aku yang melihat Darren mengelap airmata menggunakan baju lengannya membuatku tertawa " hahahah, ku kira kau tak bisa menangis ".
" baru juga satu atap kenapa harus berpisah lagi ??".
" aku akan melahirkan di Amerika, biar Daddy yang membantu persalinan Mommy". Aku yang berusaha menghibur kegundahan hati Darren, mengulurkan tangannya untuk kembali mengelus bayi kembar yang sedang kukandung.
" Daddy, akan menyelesaikan urusan disini dengan cepat, tunggu dulu.. ".
" ada apa ??".
" kau setuju dengan panggilan Mommy??".
" Aku setuju saja kalau untuk anak, tapi aku ingin kau selalu memanggilku dengan kalimat sayang, aku merasa damai akan hal itu !!".
" baiklah sayang, ayo berangkat".
Kali ini Darren yang mengetir mobil mengantarku ke bandara, hari ini enggan membawa supir alasanya ingin berdua saja denganku.
" kenapa selalu mengelus mereka ??".
Ia tangan Darren sejak dimobil tak hentinya mengelus perutku, membuatku malu.
" sayang, usapan tangan Daddynya akan mudah ia kenali, begitu juga dengan suara para ayah !!".
" Ahh.. benarkah ???, Heyy.. eeyyy..uhhh... Darren apa yan..ggggg kauuuu lakukan !!".
Cuuppp... Tangan kanan yang terus mengelus pangkalan selangkanganku hingga masuk menerobos cd yang aku gunakan.
" uhhh.... Darreeennn berhentttiiiii..kumohon !!".
" hmm..iya iya !!".
" dasar tak waras ".
Cupp.. kembali Darren mengecup pipi kiriku setelah mengobrak-abrik pertahananku yang dibawah.
Setibanya di Bandara aku langsung menuju lobi lepas landas pesawat.
" hati-hati dijalan, kabari aku setelah sampai disana" dekapan erat Darren membuatku enggan melangkahkan kakiku, amat terasa berat berasa mati rasa seketika, pelukan yang hangat walaupun berjarak dengan kandunganku masih kurasakan nafas mint yang melekat dihawa mulutnya.
" sudah, cepat pergi nanti ketinggalan pesawat, aku akan segera menyusul hmm !!".
" daahh... "
Perpisahan yang memilukan bagiku baru saja aku merasakan sentuhan yang sangat kurindukan kini sudah berjarak kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomanceGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...