20.

355 4 0
                                    

Siringnya tindakan tak banyak yang aku lakukan, hanya membantu Yeza disetiap prosesnya.

" Terimakasih atas kerja kerasnya malam ini ya teman-teman " ucap Yeza yang baru selesai melakukan tugasnya sebagai dokter.

Yeza terkesan ramah oleh semua orang tidak denganku yang ketus, bahkan aku hanya mengucapkan " Terima kasih " jika selesai melakukan tindakan OP.

" Tumben kau lambat sekali ??". Ucapku yang melepas jubah OPku dengan Yeza dibelakangku.

" Bayinya tersangkut kau lihat sediri tadi, mana darahnya selalu naik turun ".

" Dasar lemah !!". Ucapku yang menepuk bahu lebar Yeza.

" Kau lapar ?? ".

" Hmm.. mau makan mie instan??".

" Kau yang masak ??".

" Hmm.. " jawabku yang males meladeni Yeza, menuju ruang makan dokter, aku dan Yeza melirik jam yang hampir subuh.

" Sudah pukul 03.40 saja ".

" Kau duluan saja aku mau lihat Luvi dulu " ucapku yang lupa dengan kehadiran Luvi yang sedang rawat inap disini.

" Luvi?? Kak Luvi pacarnya Darren ??". Teriak Yeza yang tidak tahu keberadaan Luvi karna aku tidak memberitahunya.

" Iya " jawabku yang berlari setelah mengucapkan kalimat dan dikejar Yeza yang sedang kesal.

Setibanya aku dikamar inap Luvi aku hanya mengintip dari kaca kecil tembus pandang dibagian tengah pintu.

" Sepertinya mereka masih tertidur ". Ucapku yang melihat ruangan gelap gulita.

" Kau juga gak kira-kira jam segini besuk pasien". Ujar Yeza yang meninggalkan aku sendirian.

Keadaan rumah sakit memang sepi akan suara dijam segini hanya dokter dan pasien yang berjaga itupun terkadang mereka sedang tidur jika tidak ada keadaan darurat.

" Yeza ??" Lirihku diperjalanan menuju kantin dokter.

" Apaan ??"

" Kau sungguh akan menginap dirumah keluargamu itu ?? Kenapa tidak memesan hotel saja tohh juga pihak rumah sakit yang bayar !!".

" Ini kesempatanku untuk melihat teman masa kecilku, aku belom pernah melihatnya terakhir kali mungkin waktu wisudaku dulu ". Jawab Yeza yang memainkan ponselnya disepanjang jalan.

Aku tak bertanya lebih lagi, bagiku tidak apalah asalkan aku bersama Yeza masalah sepertinya teratasi.

Dikantin Dokter disebut juga dengan ruang istirahat dokter dimana ruangan yang berisikan semua jenis makanan dan minuman instan hanya saja disini kami harus memasaknya sendiri.

" Aku yang pedas Darren " teriak Yeza dari belakangku yang membuka mie instan.

Aku tak menjawab apa yang ia katakan hanya diam dan aku kerjakan, seusainya menuangkan air panas aku membawa 2 mie instan level 3 dan kafein untuk menyegarkan mata.

Ditempatku bekerja setiap spesialisasi dokter harus jaga malam mix 2 orang ( aku tau kalian tidak ingin tahu, tapi aku ingin memberitahu hehe ).

" Kenapa kau suka sekali pergi dinas ??" Ucapku yang mengaduk mie instan yang hampir matang dengan bantuan air panas saja.

" Karna dengan berpergian aku bisa sekalian liburan dan juga bisa dapat teman siih !!". Jawab Yeza yang ikut mencampurkan bumbu pada mie instan. " Kau tidak pakai telur ??" Sambungnya lagi.

" Masak sendiri sana !! Yeza apa kau tau cara mengejar perempuan??".

" Kau ?? Apa kau suka wanita ??" Jawab Yeza yang berhenti mengaduk mienya dan menatapku dengan intens " hahahha ku kira kau menyukaiku " sambung kalimatnya yang mengalihkan wajahnya padaku.

Gabriella Yoraza" On Going"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang