Sinar mentari pagi hari memasuki cela dari jendela kamarku.
Euuhhhhgggg...
Regangan tubuh yang membuat tubuhku relaks mengusap perutku yang kini sudah amat sangat membesar " selamat pagi anak-anak mommy, apa kalian merindukan Daddy??. Hmmm.. apa kalian rindu ??, Baiklah mommy telpon yaahh ". Candaaku terhadap mereka terkadang suka tidak jelas, entah keinginan bayi atau memang keinginanku, entahlah yang terpenting hubungi dulu.
Tuuttttt.....trrruuuttttt...
" hmm.. hallo sayang selamat pagi, tumben video call??." Terlihat dari layar ponsel Darren yang baru bangun tidur membuatku terkekeh ingin menciumnya.
" Daddy, kami rindu !!". Ucapku yang meletakkan kamera diatas meja riasku, dengan berdiri alhasil terlihat semua lekuk tubuhku dilayar ponsel, ku elus perutku dengan baju yang sudah kusingkapkan.
" sayang, jangan mengoda imanku ini masih pagi !!".
" hmm.. kau baru bangun ?? Apa aku mengganggumu??".
" aku suka diganggumu !! Sudah sarapan??".
" belum, aku baru bangun tidur Darren ??".
" ada apa sayang ??". Jiwaku meronta-ronta ketika melihat Darren yang bangun dari kasur dengan rambut yang masih berantakan, mata yang sipit membuatku gregetan.
" ayo mandi bersama ??".
" apaaa ???".
" yasudah kalau tidak mau ".
Tuuttt....
Panggilan sengaja aku matikan ketika aku mendengar seperti tolakan, kumatikan sambungan wifi dan juga dataku, mencharge ponsel aku pun bergegas mandi setelah pembantu rumah tangga Luvi memanggilku untuk sarapan.
Hari ini terbilang hari yang panjang, hari pertamaku kembali bekerja setelah rehat hampir satu tahun penuh,
Tookk...tookkk...
" masuk ?? Luvi ?? ".
" aku akan menemanimu kekantor, ini juga tanggung jawabku sebagai seketaris!!".
" tidak usah kau dirumah saja, kasihan sama kandunganmu bukankah kau baru keluar dari rumah sakit !!".
" aku tau imunku turun sejak aku hamil, tapi Yora kita merintis ini bersama aku tak ingin hanya kau yang menanggung beban perusahaan ketika sedang ada masalah, izinkan aku ikut denganmu layaknya seketaris seperti dulu !!".
" apa kau sudah berbicara dengan Dizon ?? Kalau ia setuju kau boleh ikut !!".
" aku sudah mengatakan kepada Dizon ia setuju dengan keputusanku !!".
" kapan jadwal lahirmu ?? ".
" minggu-minggu ini !!".
" ini tindakan yang gegabah Luvi, aku tak ingin kau dan bayimu kenapa-kenapa, lebih baik kau istirahat dirumah !!". Aku yang beranjak dari kursi ku menuruni anak tangga.
" Yoraaaa !!!".
" Luvi jangan membantah!!".
" bukankah kau juga Minggu-minggu ini lahiran ??".
" aku berbeda denganmu !!".
" Terserah, aku akan ikut denganmu !!" Luvi yang menerobos memotong jalanku menuju dapur yang sudah ada Dizon dimeja makan.
" pagi Yora !!".
" pagii Dizon".
Dimeja makan tidak ada yang berbicara sepatah katapun, kami sibuk menyantap makanan yang sudah disajikan,
" biar aku mengantar kalian !".
Tanpa basa-basi Dizonlah yang membawa kami kekantor,
Saat dikantor kami pun disambut dengan hangat, tak ada yang berubah selama satu tahun ini masih suasana dimana aku meninggalkan perusahaan untuk urusan pribadiku.
Menapaki tanggan 3 cincat, aku memasuki Liff, dengan lantai 30 dimana ruang rapat besar-besaran diadakan.
" selamat pagi Ibu Yora !!" Sapaan para direksi membuatku sedikit muak, karna ulah mereka lah aku harus bekerja dalam keadaan hamil besar.
" Tidak usah berbasa-basi, aku akan langsung pada intinya!!".
" baiklah saya Luvi seketaris ibu Yora, akan menjelaskan tentang kondisi perusahaan saat ini, memang benar adanya ibu Yora sedang mengandung seperti yang kalian lihat, tapi tidak dengan rumor yang beredar, ibu Yora memiliki suami dengan jaminan yang tidak kalian duga !!". Ujar Luvi.
" saham saat ini anjlok ibu Luvi !!" - elak salah satu direksi yang ingin menjatuhkan perusahaan.
" Memang benar anjlok, tapi apa kalian tahu penyebabnya ?? Tidak bukan ?? Kenapa kalian membawa urusan pribadiku didalam perusahaan?? Dan untuk anda tuan Adnan selaku direksi yang sangat saya hormati, aku ada kejutan untukmu !!".
Sebelum berangkat ke Amerika aku sudah menyiapkan dokumen untuk para direksi agar bumkan saat rapat tadi, buku kas perusahaan dimana suap menyuap tercatat rapi didalamnya, korupsi yang dilakukan tanpa sepengetahuanku, serta penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan, tersusun deretan nama-nama dilayar lebar yang sengaja aku siapkan agar 25 orang melihat dengan jelas.
Terdapat 8 orang yang merusak citra perusahaan, salah satunya tuan Adnan yang terbilang sudah tidak muda lagi.
" bagaimana kalian suka dengan hadiah yang kubawa jauh-jauh dari Korea ?? Aku tak ingin membuka rahasia ini sebenarnya berhubungan kalian sudah membuatku muak, kuharap kalian bisa pergi dengan tenang, kutunggu surat pengunduran diri kalian dimejaku sore ini juga, jika kalian belum juga mengajukan pengunduran mau tidak mau aku langsung lah yang memecat kalian !!".
Semua direksi berbisik-bisik seketika ruangan menjadi kacau,
Braakkk....
" aku tak ingin mendengarkan pendapat kalian, bagi nama yang sudah tercatat mohon untuk meninggalkan ruangan!!" - ujar Luvi yang mengerti dengan kodeku yang baru saja melempar buku kas besar yang ku gunakan untuk mengancam mereka agar tidak macam-macam.
" baiklah untuk masalah yang tadi kita lupakan sejenak, untuk masalah saham yang anjlok kita harus memikirkan solusi, jangan menurunkan harga pasar yang sudah kita gunakan selama ini, kita harus menggunakan desain diamond yang kita rancang untuk tahun depan segera keluarkan akhir tahun ini, percepat semua pekerjaan, laporkan padaku sabtu ini, semuanya aku tau ini tidak mudah, tapi kita pernah dikondisi yang lebih parah dari ini !!".
" bagaimana dengan investor yang ingin menarik dana mereka ibu Yora ??" Ucap salah satu direksi yang bernama Fiko.
" tuan Fiko, untuk masalah investor sudah ada Dizon yang menanganinya akan aku laporkan jika sudah ada hasilnya !!".
" baiklah ibu Yora kami menunggu kabar baik darimu, kami percaya perusahaan akan jaya kembali.
" Terimakasih tuan Fiko telah mempercayakan saya, Sekian rapat hari ini !!".
Semua direksi bubar saat mendengar ucapanku, satu persatu keluar dari ruang rapat yang masih ada aku dan Luvi didalamnya.
" gila, keren banget luu kirain kamu bakal kaku setelah sekian lama gak memimpin!!".
" B aja, " ucapku yang bangkit dari kursi dengan bantuan Luvi akibat susah berdiri,
Yaahh... Perutku dan Luvi terbilang akulah yang lebih besar darinya, mungkin karna aku memiliki dua bayi kembar didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella Yoraza" On Going"
RomanceGabriella Yoraza, wanita yang sukses dalam segala hal Namun, gagal soal percintaan bukan berarti ia tak menarik dimata lelaki, tetapi akibat ulah dari ayahnya sendiri membuatnya enggan mengenal sesosok pria dalam segi apapun. hingga terbesit dipikir...