masih saja

3.2K 356 99
                                    

"nanti telpon aku kalau kamu udah sampai ya?"

"Iyaa.."

Nabila menatap Ziva dan tersenyum kecil, saat ini mereka masih berada di dalam mobilnya Nabila. Nabila mengantar Ziva hanya sampai gerbang, karena Nabila harus segera pulang untuk memasak makan malam bersama Aro.

Nabila menggenggam tangan Ziva sebelum wanita itu turun "Kamu semangat ya"

Ziva yang tadinya mencoba biasa saja, mendengar ucapan Nabila tiba-tiba merasa terenyuh, dia mengangguk dan tersenyum "Kamu juga ya.."

Nabila menatap Ziva, entah apa yang dirasakannya, Nabila tidak langsung menjawab. Butuh beberapa saat buat Nabila mengangguk "iya.. pasti"

*

Kebetulan saat sampai di pagar rumahnya, Nabila berpapasan dengan Aro yang sedang membuka pagar untuk masuk ke dalam rumah. Aro langsung membuka pagar lebih lebar agar Nabila tidak perlu lagi turun untuk melebarkan pagar

"Mas dari mana?" Tanya Nabila menghampiri Aro yang masih setia menunggunya di pintu masuk rumah, Nabila menyalim tangan Aro, di lihatnya Aro sedang membawa beberapa kresek yang berisikan bungkusan

"Tadi ada ketoprak lewat, mas beli deh Hehe. Oh iya, kamu udah makan?"

"Belum sih, ini Nabila pulang mau masak untuk makan malam"

Mereka berdua masuk kedalam rumah, Aro menaruh kresek itu di atas meja makan dan pergi untuk mengambil piring, sendok dan garpu

"Gak usah masak, kamu pasti cape. kita makan ini aja ya? Mau gak?"

Nabila duduk dan memperhatikan Aro yang menyiapkan makanan itu, Aro mendekatkan ketoprak yang sudah di bukanya

"Kamu suka ketoprak?"

Nabila mengangguk "suka.."

"Bagus deh, mas ambil minumnya dulu"

"Eh mas, biar Nabila aja"

Aro berbalik badan, dia mengusap kepala Nabila sekilas dan kembali menuju dapur "gak papa, biar mas aja"

Nabila memperhatikan Aro yang sibuk berkutat di dapur, ada perasaan sedih kala Nabila mengingat kalau Aro telah membohonginya. Tapi hari ini, sikap Aro yang menjaganya membuat Nabila juga merasa senang..

Apa Nabila terlalu berpikir berlebihan? Entah kenapa ada perasaan kuat yang mengatakan kalau suaminya masih terjebak dengan masa lalunya

Apa yang harus Nabila lakukan? Melihat Aro yang berperilaku baik membuat Nabila semakin tersiksa, karena Nabila tahu, perasaannya akan semakin dalam kepada Aro, sedangkan Aro tidak.

Nabila juga tau, kalau Aro masih belum sepenuhnya membuka hati untuk dirinya tempati, jadi tidak ada salahnya kalau Nabila selalu takut dan khawatir jika Aro kembali berhubungan dengan Bunga

"Kamu mikirin apa?"

Suara Aro menyadarkan Nabila, Nabila berkedip dan tersenyum canggung "gak mikirin apa-apa"

Aro duduk berhadapan dengan Nabila, dia menyerahkan segelas air hangat untuk Nabila minum

"Nabila, kamu tau gak? Kalau kamu sedang berpikir, ekspresi wajah kamu itu gak bisa nyembunyikannya"

Ucapan Aro membuat Nabila mendelik, Nabila meraba mukanya sesaat dan menunduk. Nabila tidak ingin mengatakan apapun lagi, jadi dia mulai memakan makanannya dalam diam

Aro juga begitu, dia makan sambil sekali-sekali melirik istrinya. Aro yakin sekali kalau Nabila sedang menyembunyikan sesuatu

"Mas" panggil Nabila pelan

Nalmine [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang