pagi bersamamu

4.5K 418 71
                                    

AAAAAA KIDZKUUU😭❣️SEBELUMNYA AKU MAU BILANG, TERIMAKASIH BANGET BUAT KALIAN SEMUA!! AKU TERHARU BANGET BACAIN KOMENTAR KALIAN SATU PERSATU. KALIAN HARUS TAU YA KIDZ, AKU TUH INTROVERT BANGET, AKU GAPUNYA TEMEN DILUAR SANA. ADA SIH, TAPI BISA DIHITUNG PAKAI JARI. JADI KALIAN PASTI TAU RASANYA DAPAT UCAPAN DAN DOA-DOA BAIK DARI KALIAN SEMUA.. BANGGA KALI AKU PUNYA KELEN WEE😭 AKU NANGISLO BACANYA, SERIUS AKU GAK BOONG😭☝️

udah deh, itu aja. Happy reading kidss, semoga di part ini juga dapet komen gerrnya yaa🤗💞

*********

Nabila menggeliat dari tidurnya ketika azan subuh berkumandang, dia mengucek matanya dan melirik kearah Aro yang masih tidur memeluknya. Nabila diam sesaat dan memandangi wajah Aro, ini pagi pertamanya bisa bangun melihat wajah suaminya lagi. Seketika Nabila tersenyum kecil, dia melepaskan tangan Aro yang melingkari pinggangnya dengan sangat lembut, Nabila takut membanguni Aro.

Tapi begitu Nabila turun dari tempat tidur, Aro memanggilnya "kamu mau shalat?" Ucapnya dengan parau. Nabila berbalik dan tersenyum, dia mengangguk mengiyakan

"Iya. mas Aro juga, ya? Bisa kan?"

"Bisaa"

Aro bangkit dari tidurnya dan berjalan bersama Nabila untuk mengambil wudhu, setelah itu mereka melakukan shalat bersama. Di keheningan subuh ini, Nabila sudah selesai berdoa, dia sedikit memajukan badannya untuk melihat Aro yang masih fokus menengadahkan tangannya, berdoa dengan mata yang terpejam

Nabila belum pernah melihat Aro berdoa se khusyuk ini, Nabila menarik nafasnya dalam dan tersenyum lembut. Dia kembali duduk di tempatnya sambil menunggu Aro selesai berdoa, begitu Aro selesai, dia berbalik dan menatap Nabila yang juga sedang menatapnya.

Nabila tersenyum, dan Aro ikutan tersenyum. Aro mengulurkan tangannya dan Nabila langsung menyalimnya. Mereka berdua duduk berhadapan tanpa ada pembicaraan. Hanya merasakan kalau di hati mereka masing-masing telah tumbuh bunga-bunga yang bermekaran

"Mas Aro gimana keadaanya? Udah enakan?" Tanya Nabila memecah keheningan yang ada. Aro mengangguk "udah, berkat kamu"

"Berkat obat" sangkal Nabila, karna entah kenapa ketika Aro mengatakan itu sambil menatap matanya, dan di iringi senyumannya, Nabila tiba-tiba salah tingkah. Dia bangkit dan melipat sajadah, mukenah dan menyimpannya di lemari

Nabila menoleh melihat Aro yang masih memperhatikannya "mas Aro kalau mau istirahat boleh, Nabila bikinin sarapan dulu ya" ucapnya dan langsung pergi setelah mendapat anggukan dari Aro

Begitu Nabila keluar kamar, Aro buru-buru bangkit dan langsung menyimpan alat shalatnya, dia membetulkan tatanan rambutnya sebentar dan langsung keluar dari kamar menyusul Nabila

Dia mendekat dan berdiri di samping Nabila yang sedang memotong sayuran, Nabila menoleh dan terkejut mendapati kalau Aro sudah ada di sampingnya

"Mas? Gak jadi istirahat?"

"Enggak, mas udah cukup istirahatnya. Mas bantuin kamu, ya?"

Nabila mengilap tangannya dan mengulurkannya untuk menyentuh kening Aro, Aro menatap Nabila dengan cemas, semoga demamnya sudah turun sehingga Nabila bisa membiarkannya berada di sini

Nabila menatap Aro cukup lama dan mengangguk "demamnya sudah turun, yasudah kalau gitu. Mas tolong bantu keluarin buah dari kulkas, ya?"

"Iya!" Ucapnya cepat, Aro melihat sekelilingnya dan berjalan menuju kulkas untuk mengeluarkan buah-buahan yang ada di sana, dia bahkan sampai lupa dimana letak kulkasnya saking semangat dan senangnya dia! Nabila melirik Aro sekilas dan tersenyum kecil, dia geleng-geleng kepala dan pergi menghidupkan kompor untuk membuat sup ayamnya

Nalmine [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang