apakah berubah?

3K 338 80
                                    

Setelah Nabila membawakannya makan siang, Aro kembali sibuk dengan pekerjaannya. Dia mulai fokus dan memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini

Danil masuk dan memberikan Aro secangkir kopi "santai aja kali, kerja kayak di kejar setan aja lo"

Tapi ucapan Danil tidak di hiraukan Aro, dia melirik arloji hitam di pergelangan tangan kirinya, mematikan laptop dan mulai mengambil jasnya yang tersampir di punggung kursi

"Nil, gue udah ngirim data-datanya ke lo, tar kabari gue aja kalau ada masalah ya. Gue mau ke rumah mertua dulu"

Aro berjalan menuju meja tamu dan membawa tempat bekalnya

"Widih, ceritanya mau nyusul Nabila nih?"

"Iya" jawab Aro singkat dan langsung keluar dari ruangan

"Titip salam sama mertua lo yaa" goda Danil sambil sedikit menjerit, Aro hanya geleng-geleng kepala.

Dia menunggu lift terbuka, dan begitu terbuka yang muncul adalah Bunga. Bunga melangkah keluar dan berdiri di samping Aro

"Kamu mau kemana?"

"Jemput Nabila"

"Emang Nabila dimana?" Tanya Bunga lagi, Bunga merapatkan kakinya sambil meremas-remas jemari tangannya, dan Aro memperhatikan gerak-gerik itu

"Dirumah ibunya, kenapa?"

Bunga menunduk "Gini.. padahal aku mau minta tolong di anterin sama kamu. Aku mau ke apotek buat beli obat pusing. Gatau kenapa kepalaku dari semalam sakit banget"

Bunga mendongak dan menatap Aro sambil tersenyum kecil "tapi kalau kamu mau jemput Nabila, yaudah gak papa. Nanti aku sendiri aja, hehe"

Aro diam sesaat mendengar penjelasan Bunga, dia melirik arlojinya, lalu kembali menatap Bunga

"Yasudah, biar aku saja yang antarkan"

Aro langsung masuk ke dalam lift, Sedangkan Bunga mendelik kaget, dia tersenyum senang dan menyusul Aro masuk kedalam lift

Didalam lift, suasana sedikit canggung, Bunga sekali-sekali melirik Aro yang masih berdiri dalam diam.

"Aww.." rintihan Bunga membuat Aro langsung menoleh dengan cepat, dia mendekat dan membantu merangkul Bunga agar wanita itu tidak jatuh kebawah

"Kamu kenapa?" Tanya Aro sedikit khawatir, dia menyelipkan rambut Bunga dibelakang telinga agar bisa melihat wajah wanita itu lebih jelas

"Gatau, kepalaku pusing banget, sss" desis Bunga, dia menyenderkan kepalanya di pundak Aro, mencoba mengurangi pusing yang di rasanya

"Kita kerumah sakit aja"

"Gausah Ro, kita ke--

"Kita kerumah sakit" potong Aro tanpa ingin di bantah. Bunga melirik Aro sekilas dan tersenyum kecil

"Kamu sama aja ya, masih keras kepala seperti dulu"

Perkataan Bunga menimbulkan desiran aneh di dada Aro, dia diam saja tidak menjawab. Begitu pintu lift terbuka, Aro langsung menjaga jaraknya, dia hanya membantu Bunga dengan rangkulan kecil agar Bunga tidak goyah

Kehadiran mereka berdua menarik perhatian karyawan-karyawan yang lain, bagi beberapa orang yang tidak mengetahui kalau Aro sudah menikah, mereka sudah merapat dan bergosip membicarakan apakah ada hubungan spesial di antara pak Aro dan bu Bunga?

Dan bagi beberapa orang yang mengetahui kalau Aro sudah menikah, segera menyuruh orang-orang tadi untuk diam.

Dan Sebagian orang-orang yang keras kepala, mereka malah mengeluarkan handphone masing-masing dan mengabadikan moment itu. Kapan lagi mereka melihat pak Aro dan bu Bunga sedekat ini. Apakah ini cinta lama bersemi kembali?

Nalmine [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang