Males ah, maunya triple up aja🤪
********
Seminggu kemudian, seperti Deja Vu, Aro sedang duduk di sofa depan TV menunggu Nabila bersiap-siap. Hari ini mereka akan pergi ke pernikahannya Bunga. Aro duduk sambil melirik arloji hitamnya, dia juga sesekali melirik kearah tangga, tetapi Nabila tidak kunjung turun
Sambil menunggu Nabila, Aro memainkan handphone nya
"Mas, bajunya Nabila kekecilan gak sih?"
Suara Nabila mengalihkan perhatian Aro, Aro berbalik dan melihat Nabila berdiri di belakangnya sambil memeriksa penampilannya
Tidak mendapat jawaban dari suaminya, Nabila mendongak dan melihat kalau Aro hanya diam memandanginya
"Mas? mas Aro?"
Aro berkedip
"Baju Nabila kekecilan gak??" Tanya Nabila ulang, Aro menggeleng pelan
"Enggak sayang, kamu cantik banget" Puji Aro dengan tulus, dia bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan istrinya
balutan baju yang Nabila pakai hari ini membentuk perut istrinya yang semakin membesar. Nabila Hamil Adalah Yang Tercantik!! Aro tidak bisa melepaskan pandangannya
"Tapi Nabila ngerasa kalau bajunya kesempitan"
"Itu karna kamu lagi hamil, otomatis bajunya terasa lebih sempit. Tapi kamu beneran cantik banget, mas gak bohong"
Nabila sudah pasti tersipu, tidak terhitung berapa kali Aro memujinya cantik, Nabila pikir kalau dia sudah terbiasa, tapi tetap saja Nabila tidak bisa menahan malunya, dia selalu salah tingkah
Mereka memakai baju Couple berwarna merah maroon, Aro mendekat dan menggenggam tangan istrinya
"Yaudah, kita berangkat sekarang ya.."
Nabila mengangguk mengiyakan, mereka mulai pergi ke pernikahannya Bunga, begitu sampai, Nabila dan Aro di sambut oleh keluarga mempelai wanita, tidak heran kalau keluarga Bunga tidak mengenali Aro, karna semenjak mereka berpacaran, Bunga tidak pernah mau mempertemukan Aro dengan keluarganya.
berjalan masuk, Nabila dan Aro betemu dengan pak Edo, pak Edo untuk sesaat terkejut melihat mereka
"Loh? Nak Nabila dan Nak Aro.. silahkan duduk, silahkan duduk.." Edo membawa mereka duduk di bangku VIP "Bunda kamu juga datang, Nab?" tanya Edo
Nabila menggeleng tidak tahu "Maaf pak, Nabila gak tau. Nabila juga datang karna suami yang di undang. Hehe" Nabila baru teringat kalau ternyata bunda dan ayahnya adalah teman pak Edo
"Bapak undang Bunda dan Ayah kamu kok, mungkin karna lokasinya jauh dari rumah orang tua kamu kali ya.." Edo tersenyum, dia melirik mereka berdua "Tapi Nak Nabila dan Nak Aro kok bisa kenal dengan anak dan menantu bapak??"
"Oh.. kalo itu mas Aro temannya mbak Bunga, pak" Jawab Nabila sambil tersenyum, Aro melirik Nabila sekilas
"Oh gitu tohh.. Ya sudahla kalau begitu, bapak pergi nyambut tamu lagi ya. Kalian silahkan makan.. jangan gak makan.. kalau gitu bapak permisi"
"Iya pak iya.. terimakasih" Nabila dan Aro mengangguk secara bersamaan, begitu Edo pergi, Aro menatap Nabila
"Ada yang mau kamu makan? Biar mas ambilin"
Nabila melirik kearah meja hidangan "Mm.. Nabila mau kuenya aja deh mas. Tadi di rumah udah makan, jadi masih kenyang"
Aro mengangguk "Yaudah, kalau gitu kamu tunggu di sini ya"
"Iya.." Jawab Nabila, lalu Aro pergi
"Nabila?"
Nabila menoleh ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ziva langsung berlari memeluk Nabila dengan kegirangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalmine [END]✓
Fiksi Penggemar[TAHAP REVISI YA KIDZ<3] Mencintai itu sesuatu yang sulit, bukan saja kamu harus menemukan orang yang tepat, menjalankannya pun juga penuh rintangan. Tapi, tidak akan terlalu sulit jika kita, aku dan kamu saling percaya. Karena kamu yang aku pilih...