Peringatan!! Sebelum baca, dengerin dulu lagi Lyodra-Dibanding dia. Salah satu rekomendasi dari kidzz barusan. Sumpah aku baca ulang sambil dengeri lagu itu mewek njir, gapernah2nya aku mewek karna tulisan sendiri😭🙌
Oke, lanjuut
*****************************************
Nabila baru saja bertemu dengan Ziva, sekarang jam 3 sore. Dirinya mendapatkan pesan dari ibu mertuanya sesaat yang lalu. Novia ingin mereka berkunjung malam ini untuk makan malam bersama. Novia juga berkata kalau dia tidak bisa menghubungi Aro. Jadi ketika Nabila mengendarai mobilnya tidak jauh dari kantor suaminya, Nabila memutuskan untuk singgah sebentar hanya menyampaikan pesan itu. Nabila hanya takut Aro tidak sempat membaca pesan itu, dan harapan Novia dikunjungi anak dan menantunya menjadi batal
Nabila berjalan di koridor yang lumayan sepi, saat berbelok menuju ruangan Aro, terlihat dari jauh ada Aro dan Bunga berdiri saling berhadapan. Nabila langsung berbalik dan bersembunyi di balik tembok, dia bahkan sampai menahan nafasnya agar tidak ketahuan
"Aro, kamu pasti tau kalo aku itu masih sayang banget sama kamu. Tapi sekarang, kenapa malah kamu yang menikah? Mana janji kamu?" Suara Bunga terdengar sedikit menggema di koridor yang sepi ini, balasan Aro bahkan lebih mengisi kesunyian
"Bunga, dulu kamu yang menolak di ajak menikah, kan? Dan kamu lebih memilih berkhianat"
"Aro maaf, saat itu aku gak bermaksud khianati kamu. Aku.. aku cuma jenuh saja karna kamu selalu ngajak untuk menikah. Padahal kamu tau, saat itu aku baru memulai karir aku. Ro, maaf saat itu aku belum siap menikah, tapi kamu sendiri juga udah janji sama aku, kamu akan nunggu aku, kan?"
Bunga menggenggam tangan Aro "kamu masih ingat, kan? Aro, aku sudah siap sekarang"
"Ingat, aku bahkan masih ingat setiap luka yang kamu kasih"
Nabila menggigit bibir bawahnya dengan kuat, tidak menyadari kalau bibirnya sudah terluka
"Bunga, itu semua masa lalu. Untuk apa di bicarakan sekarang? Kamu siap atau tidak, itu tidak penting karna aku sudah menikah"
Aro mencoba menepis tangan Bunga, tetapi Bunga mencengkramnya dengan erat "Aro, aku tau pernikahan kamu itu di jodohkan. Kalian menikah bukan karna saling cinta. Kenapa kamu terima perjodohan ini kalau bukan karna kamu ingin lepas dari aku. Kamu melampiaskannya dengan menikahi Nabila, kan?"
Aro berbalik badan dan Bunga langsung memeluknya, Nabila yang saat itu sedang mengintip terbelalak kaget, dia menutup mulutnya dan kembali bersembunyi dengan jantung yang berdegup kencang
"Aro maaf, karna aku kamu mengalami semua ini. Kamu harus terpaksa menikah dengan Nabila"
Aro mendorong tubuh Bunga, tapi lagi-lagi Bunga mengeratkannya "Aro, aku masih sayang banget sama kamu. Ayo kita mulai semuanya dari awal lagi" Bunga mendongak menatap Aro yang masih diam "Aro, kamu masih sayangkan sama aku?"
"Ya, aku masih sayang"
Prang!!
Mereka berdua melihat ke asal suara yang berada di ujung koridor. Nabila menatap bingkai kaca yang tidak sengaja bersenggolan dengan bahunya saat dia ingin pergi. Nabila ingin membungkuk untuk membersihkan kepingan kaca yang berserakan. Tapi saat dia mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat, Nabila segera berlari dari sana
Aro akan menghampiri sumber suara, tetapi Bunga menarik tangannya. Aro tidak sengaja melihat bayangan perempuan berhijab, yang entah kenapa Aro yakini kalau itu adalah Nabila
"Aro tunggu!"
"Bunga!" Aro menepis tangan Bunga dengan kasar, "ya, aku masih sayang" sambung Aro karna ucapannya tadi terpotong dengan kejadian tadi. Bunga tersenyum dan matanya berbinar "itu kan yang ingin kamu dengar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalmine [END]✓
Fanfic[TAHAP REVISI YA KIDZ<3] Mencintai itu sesuatu yang sulit, bukan saja kamu harus menemukan orang yang tepat, menjalankannya pun juga penuh rintangan. Tapi, tidak akan terlalu sulit jika kita, aku dan kamu saling percaya. Karena kamu yang aku pilih...