harus bertahan

2.5K 270 88
                                    

Halo! haha.. Buat yang lupa part sebelumnya, Author ceritakan sedikit ya.. Jadi mereka itu pergi ke pernikahannya Bunga, lalu pergi untuk photobox. Semoga masih ingat yaa haha. MAAFIN😭🙏

Happy reading Kidz🙌

_____________________

sudah mendekati hari Nabila akan melahirkan, keluarga mereka menjadi lebih overprotektif kepadanya. Bahkan Salma dan Novia memutuskan untuk tinggal sementara dirumah mereka

Nabila mematikan panggilan telepon dari Aro dan menuruni tangga, semenjak Nabila pernah mengeluh kalau perutnya terasa sakit, Aro selalu menghubunginya setiap saat.

"Perutnya masih sering sakit kak?" Tanya Salma begitu Nabila duduk di sampingnya

"Enggak kok bun"

"Aro telepon lagi?"

"iyaa" Jawabnya sambil tersenyum malu

Novia datang dari dapur dengan sepiring buah-buahan yang sudah di potong-potong, ia melihat dari kejauhan kalau Nabila dan Salma sedang berbicara dengan serius, Novia mengira telah terjadi sesuatu

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Novia buru-buru menghampiri. Nabila menggeleng, dia membantu ibu mertuanya untuk meletakkan piring itu di atas meja

"Gak ada Ma, Bunda cuma tanya, tadi mas Aro telepon Nabila lagi"

"Emang Aro telepon kamu lagi? Bukannya tadi sudah ya?"

"Iya ma, hehe"

Salma dan Novia saling pandang, mereka tersenyum nakal "Itu tandanya Aro khawatir sekali sama kamu, bunda kaget banget waktu Aro telepon tengah malam bilangin kalau kamu sakit perut. Bunda kira kamu sudah mau melahirkan"

Nabila tertawa kecil menanggapi ucapan bundanya, memang pada saat itu ia mengalami sakit perut yang membuat Aro panik sehingga suaminya itu sibuk meneleponi keluarganya ditengah malam. Nabila meraih air minum dan meminumnya, lalu badannya dia sandarkan di punggung sofa sambil mengelus perutnya, perkiraan dokter, Dirinya akan melahirkan tiga hari lagi, Nabila jadi merasa degdegan dan juga bersemangat, dia tidak sabar menanti kehadiran anaknya ini

Tapi tiba-tiba, saat sedang membayangkannya, Nabila merasakan perutnya keram dan sakit, dia mendesis pelan, berusaha membetulkan posisi duduknya, tapi itu justru membuatnya lebih parah

"Bun..." Rintihnya pelan. Salma dan Novia yang tadi sibuk berbincang, langsung menoleh begitu Nabila mendesis. mereka segera bangkit dari duduknya dan merangkul Nabila

"Kak?? Kakak?? Perutnya sakit lagi??" Salma bertanya dengan khawatir, tangannya memegang bahu Nabila dan mengusapnya pelan

"Nabila, tahan yaa.." Mata Novia tidak sengaja melihat ke arah kaki Nabila, ada aliran air disana. Matanya segera membelalak dan wajahnya terlihat panik

"Ma! Nabila pecah ketuban!" Seru Novia, Salma langsung melihatnya juga, mereka saling pandang dan Novia lari untuk menghidupkan mobilnya

"Kak, sabar ya.. Kita segera kerumah sakit" Ucap Salma menenangkan, walaupun sebenarnya Salma tidak kalah paniknya

Nabila meremas tangan bundanya "Sakit bund.." Gumamnya, keringat dingin sudah membasahi keningnya, Nabila menggigiti bibirnya karena tidak tahan

"Salma ayo!" Novia berlari dan membantu Salma untuk membimbing Nabila, mereka segera memasukkan Nabila di kursi belakang bersama Salma, Novia langsung menancap gas untuk pergi kerumah sakit terdekat

***

"Apa ma? Nabila di bawa kerumah sakit?!" Aro sontak bangkit dari duduknya, mendengar jeritan Aro, Danil yang sedang fokus pada kerjaannya juga ikutan berdiri, dia menghampiri Aro

Nalmine [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang