kunjungan

5K 422 116
                                    

hari kedua setelah Nabila mengabari kepada kedua orang tua dan mertuanya kalau dirinya telah mengandung, mereka sangat bahagia sampai riuh. Novia dan Salma janjian untuk pergi kerumah Nabila dan Aro hari ini, saat ini Novia sudah sampai, mereka tinggal menunggu Salma dan Rony yang sedang dalam perjalanan

"Ma, istirahat aja, nanti kalau bunda ayah sudah sampai Nabila bakal kasih tau kok" Nabila memberikan mama mertuanya secangkir teh, Novia menatap Nabila dan tersenyum lembut

"Gak papa Nab, mama disini aja nemani kamu. kalau siang begini sepi juga ya, kamu sendirian" Novia sedari tadi memperhatikan keadaan sekitar, berarti kalau Aro sedang bekerja, Nabila sendirian di rumah. Kalau Novia adalah Nabila, dia tidak akan tahan dengan kesunyian ini, syukurlah sekarang Nabila sudah mengandung, Nabila akan memiliki teman nanti, dia tidak akan sendirian lagi

"Iya ma, tapi gak papa kok. Nabila sudah terbiasa sendirian, gak kesepian. hehe"

Novia memiringkan duduknya menghadap Nabila, dipandanginya perut Nabila yang belum terlihat jelas membesar

"Udah USG?"

"Udah ma, kandungannya udah empat minggu"

Novia mengangguk, dia menjulurkan tangannya dan mengusap perut Nabila dengan lembut. Nabila menunduk untuk melihat tangan mamanya dan tersenyum

"Sehat-sehat ya cucu oma"

"Aminn"

Ting tong..

Nabila dan Novia sama-sama melihat kearah pintu, itu pasti bunda dan ayahnya. Novia membantu Nabila berdiri dan mereka membuka pintu bersama

Di depan pintu, terlihat Salma yang sedang sibuk mengomeli Rony karna membawa rantang dengan miring-miring, Salma takut kalau kuah yang ada di dalam rantangnya tumpah

"Ayah yang bener dong bawanya, tuh liat tumpah kan!"

Salma mengambil alih rantangnya, mereka tidak sadar kalau Nabila dan Novia sedang memandangi mereka, begitu kedua pasangan itu mendongak, mereka hanya menyengir karena malu, terutama Rony yang diomelin istrinya

"eh? udah dibuka ya?" gumam Salma, dia langsung tersenyum cerah dan merentangkan tangannya untuk memeluk Nabila dan Novia secara bergantian

Nabila melihat ayahnya dan tertawa kecil, dia mendekat dan menyalim tangan ayahnya "Ayah apa kabar?" tanya Nabila berbasa-basi, dia merangkul lengan ayahnya dan membawanya masuk

"Ayah baik kok, kakak gimana?" Rony refleks menatap perut Nabila dan bergantian menatap wajahnya, Rony sedikit memiringkan kepalanya kesamping dan menyengir

"Ayah bakal jadi kakek-kakek ya?" bisik Rony, Nabila tertawa dan mengangguk mengiyakan. mereka berdua duduk di sofa ruang tamu sementara Salma dan Novia sudah sibuk berkutat di dapur

"Iya dong!! kakek Rony!" seru Nabila menggoda, Rony tertawa dan mengusap kepala anak perempuan satu-satunya. dia tidak menyangka kalau putrinya sudah sebesar ini, bahkan sudah bisa memberikannya cucu

Saat Nabila menelpon mereka malam itu dan memberitahukan kalau Nabila sudah hamil, Rony sampai melompat sangking bahagianya. dia tidak bisa berkata apa-apa lagi selain membawa Salma memutar-mutar seperti anak kecil, kalau Salma saat itu tidak menegurnya karena pusing, Rony pasti sudah membawa Salma berlari-larian di dalam rumah

"Ayah bahagia banget kak, gatau gimana jelasinnya. Ayah sampai pingin nangis"

Nabila bisa mengerti, dia hanya mengangguk dan menggenggam kedua tangan ayahnya yang mulai keriput. tidak  menyadari kalau ayah dan bundanya sudah semakin berumur

"Ayah sehat-sehat yaa, biar bisa main bareng cucunya nanti"

"Aminn. ayah jadi gak sabar pingin ajak cucu ayah nginap di rumah"

Nalmine [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang