Beberapa minggu kemudian, tepatnya memasuki awal bulan, Nabila merasa kalau Aro bersikap semakin manja. Dari makan yang harus ditemani, rambut di sisirin, cuci piring baju tangannya harus digulungin, dan selalu menggandengnya walaupun posisi di dalam rumah
Nabila menghelus rambut Aro yang sedang tiduran di pangkuannya, dia memakan biskuit cokelat sambil menonton TV. Tetapi, Aro yang sedang bekerja di handphone nya mendadak bangkit dan menutup mulutnya
"Kenapa mas?" Tanya Nabila khawatir, Nabila mengusap punggung Aro yang masih mual
"Gak tau, mas ngerasa mual aja tiba-tiba"
Aro meminum seteguk air, dia menatap Nabila yang masih memandangnya khawatir
"Haha, mas gak papa kok. Paling cuma masuk angin doang"
Aro mengusap pipi istrinya dan kembali tiduran, tetapi lagi-lagi dia kembali mual
"Mas, kamu serius gak papa?"
Aro mengangguk mengiyakan, dan benar saja, setelah itu Aro tidak merasakan mual lagi. Dia menatap wajah istrinya dari bawah
"Kenapa?" Tanya Nabila lembut, Nabila menurunkan usapannya menjadi mengusap pipi suaminya. Nabila baru menyadari sekarang ini, kalau mengusap pipi Aro sudah menjadi kesukaannya
"Mas suka banget wangi kamu"
"Ha? Tapi Nabila lagi gak pake parfum mas"
"Masa sih? Tapi kok wangi banget?"
Nabila mengendus dirinya sendiri dan tidak merasakan wangi apapun. Dia menunduk dan mencoba mencium baju Aro
"Mas yang wangi, bukan Nabila"
"Enggak, sayaang. Coba sini" Aro mengulurkan kedua tangannya dan membawa wajah Nabila mendekat. Dia menghirup wangi istrinya dan mengangguk puas
"Kaan, wangi banget. Dari kemarin kamu wangi terus" Ucapnya merasa heran, Nabila yang mendengar apalagi. Dia hanya bisa menaikkan kedua bahunya membiarkan Aro mencuri-curi ciuman darinya
Aro memeluk pinggang Nabila dan menenggelamkan wajahnya di perut istrinya, mencoba mencari kenyamanan karna dia ingin tidur
Nabila tertawa dan menggeleng kecil, dia kembali menonton TV dengan tangan yang sibuk mengusap-usap kepala suaminya
"Nabila" panggil Aro dengan suara teredam, Nabila melirik kebawah "hm?"
"Mas pingin mangga, kamu mau?" Aro mendongak untuk melihat wajah Nabila, Nabila mengerutkan keningnya "mangga lagi? Tadi pagi kan udah, mas"
"Iya sih, tapi mas pengen banget"
Aro melepaskan pelukannya dan mulai bangkit "kamu di sini aja ya, biar mas yang kupasin"
Nabila mengangguk saja, pasrah kalau Aro sudah mengidam dia tidak bisa berkutik lagi.. Nabila mengganti-ganti siaran Televisi dan menggeleng kecil
Eh, ngidam?
Nabila langsung mematung di tempatnya, matanya bahkan tidak berkedip untuk beberapa saat. Tanggal berapa sekarang? Nabila langsung berlari kedalam toilet di bawah tangga, dia melihat kalender yang tergantung dan tangannya menyusuri setiap angka sampai terhenti di tanggal ke delapan
Benar! Nabila baru menyadari kalau dirinya belum halangan, dia sudah telat seminggu dari tanggalnya. Tiba-tiba saja jantung Nabila berdebar tidak karuan
Dia teringat dengan tingkah Aro belakangan ini, dari Aro yang tiba-tiba suka sekali memakan mangga padahal aslinya Aro tidak terlalu suka, kecanduan menghirup wangi dirinya, dan Aro yang suka mual dengan sendirinya
![](https://img.wattpad.com/cover/166254218-288-k660297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nalmine [END]✓
Fanfiction[TAHAP REVISI YA KIDZ<3] Mencintai itu sesuatu yang sulit, bukan saja kamu harus menemukan orang yang tepat, menjalankannya pun juga penuh rintangan. Tapi, tidak akan terlalu sulit jika kita, aku dan kamu saling percaya. Karena kamu yang aku pilih...