03. Penawaran

1.5K 129 16
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

jan lupa putar mulmed-nya guys, biar makin ngena.

"Silahkan diminum, Tuan-tuan semuanya,"seru seorang waiters laki-laki.

Hanya saja.. Dibawah kerlap-kerlip lampu disko, lelaki tersebut berhasil membuat Net terpaku diposisinya, terlebih saat mendengar suara lembut itu, menyapa telinganya.

 Dibawah kerlap-kerlip lampu disko, lelaki tersebut berhasil membuat Net terpaku diposisinya, terlebih saat mendengar suara lembut itu, menyapa telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halus sekali, ia bahkan sempat mengira jika itu adalah suara perempuan, tapi malah sebaliknya.

Karena tadi ia tidak menyadari kehadiran waiters itu, sebab terlalu menikmati percekcokan antara Zee dan Max, yang masih berlanjut, hanya saja mereka tidak lagi saling tendang menendang seperti sebelumnya.

"Terimakasih ya,"balas Mark kemudian, pada sang waiters, memecah keterpakuan Net saat ini.

Hingga sang wsiters telah pamit undur diri untuk berlalu dari hadapan mereka-pun, Net tetap tidak mengalihkan pandangannya.

Namun satu hal yang pasti, ia sempat melihat raut malu-malu pada wajah manis waiters tersebut, mungkin karena menyadari tatapan matanya yang sama sekali tidak berkedip.

Tanpa semuanya sadari..

Seulas senyuman miring terlihat pada wajah tampan Net saat ini.

Seperti tengah merencanakan sesuatu didalam kepalanya.

•••

Pukul 22:30GMT

Malam kian larut, namun Net dan teman-temannya tetap asik bercengkrama sambil minum, tapi kali ini bukan hanya ada mereka berlima saja, sebab ada enam wanita lainnya yang menemani mereka.

Tentu saja wanita malam yang ada disini, siapa lagi?

Net mencium brutal wanita berpakaian minim yang ada pangkuannya, tak hanya itu, tangannya bergerak aktif, bergerilya menelusuri lelukan tubuh yang nampak tercetak jelas.

Ciumannya bahkan telah berlangsung sejak beberapa menit yang lalu, namun Net sama sekali tidak ada niatan untuk melepaskannya, yang ada hanyalah memperdalam ciumannya, mengobrak-abrik seisi mulut wanita dipangkuannya, yang selalu merasa senang, jika seseorang yang mencumbunya adalah seorang Net Arthana.

Sebab tidak semua orang bisa merasakannya.

Namun mungkin tidak ada yang menyadari, mata Net yang semula terpejam erat itu kini terbuka kembali, menatap lurus pada satu intensitas yang tengah memperhatikannya.

Net suka tatapan itu, dengan santainya ia memberikan kedipan sebelah mata, pada seseorang yang tengah memperhatikannya itu, lalu kembali meraup rakus bilah bibir wanita dipangkuannya, tangannya yang masih aktif menelusuri lekukan tubuh itu berganti dengan bergerak sensual.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang