26. Jimmy

734 76 27
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

Didalam apartement Net, sang empunya tengah duduk tegap diatas tempat tidurnya dalam posisi bersila, punggung tegap yang bersandar pada headboard, tatapannya tertuju pada laptop dipangkuannya.

Net tengah sibuk dengan pekerjaannya yang lain.

Kalian tahu sendiri bukan?

Dengan James yang masih bergelung nyaman disampingnya.

Lelaki manis itu masih tertidur nyaman, padahal hari sudah beranjak sore, lebih tepatnya saat ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.

"Ya, ada apa Jim,"seru Net bertanya, pada seseorang yang baru saja menghubunginya.

"Khap Phi.. Bagaimana? Aku sudah mengirimkan email-nya, apa kau sudah memeriksanya?"

Net menganggukkan kepalanya, mendengar ucapan sang penelepon diseberang sana.

"Aku sedang memeriksanya, dan semuanya bagus, tidak ada kesalahan sedikit-pun,"tanggap Net.

Terdengar helaan nafas lega diseberang sana.

"Kalau begitu.. Apa Phi bisa kekantor? Besok? Ada beberapa berkas yang perlu tanda tangan-mu, ini sangat penting, menurut-ku kau-lah yang perlu menandatangani-nya, meskipun kau meminta-ku untuk mengatasi-nya,"

Jimmy Asne, seseorang yang tengah berbincang dengan Net ditelepon.

Usianya tiga tahun lebih muda darinya, dia adalah tangan kanan, sekaligus orang kepercayaan Net untuk meng-handle perusahaan-nya.

(nanti akan ada flashback-nya, kapan sekiranya perushaan milik Net itu ada, oke? atau mungkin nanti bukan flash back-nya, tapi sedikit penjelasan aja, dinext bab aja, nggak tau bab keberapa nantinya.)

"Apa tidak boleh kau saja yang menanganinya Jim?"tanya Net memastikan, karena sejauh ini ia sudah jarang kekantor.

Lebih tepat-nya hanya beberapa kali, itu-pun hanya ingin memantau secara langsung saja, disaat kesibukannya sebagai model belum memiliki jadwal yang memadat seperti saat ini.

"Oh ayo-lah Phi.. Kau harus datang, kalau tidak perusahaan-mu akan bangkrut,"

Dengusan kasar keluar dari bilah bibir Net.

"Ya sudah, lihat saja besok,"

"Kau harus memutuskan-nya sekarang Phi! Bukan besok!"protes Jimmy diseberang sana.

"Berisik sekali! Baiklah, aku akan datang besok, seperti biasa, jangan sampai ada yang tahu Jim, kau mengerti kan?"pasrah Net.

Ya, karena memang tidak ada yang tahu jikalau perusahaan Nethana Cooporation adalah miliknya.

"YES!! Aku tahu! Kau tenang saja, oh iya Phi, aku ingin menunjukkan satu hal lagi besok, dan aku butuh kau memeriksanya langsung,"

Tubuh Net terduduk tegap, tidak lagi bersandar pada headboard dibelakangnya.

Mendengar ucapan Jimmy yang nadanya serius sekali, membuatnya bertanya-tanya.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang