25. Terlambat

710 83 8
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤


“Aku terlambat Phi,”cicit James, saat taksi online yang berbeda mereka tumpangi berhenti tepat didepan kampusnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang.

Dan kelasnya dimulai pada pukul satu siang lalu.

Bisa kalian bayangkan seberapa terlambatnya dirinya?

Apa-lagi kala mengingat jarak tempuh taman bunga itu dan kampus lumayan jauh.

Belum lagi mereka makan siang terlebih dahulu setelah keluar dari taman bunga itu.

Ditengah kegelisahan James akan keterlambatannya, sang pelaku yang membuatnya terlambat sama sekali tidak merasa bersalah.

Ia justru tersenyum melihat raut gelisah James saat ini.

“Jadi.. Karena sudah terlambat, kau tetap mau masuk atau ikut saya pulang keapartement James?”tanya dengan nada tenangnya.

James melirik Net dengan raut yang sama.

Gelisah.

“Tapi aku sama sekali tidak pernah datang terlambat kekampus Phi, kau tahu sendiri bukan? Aku bisa belajar disini karena beasiswa, maka dari itu sejauh ini aku selalu melakukan yang terbaik, dan sama sekali tidak pernah membuat kesalahan, tapi sekarang.. Aku melakukannya,”lirih James, kini raut gelisahnya berganti dengan raut sedihnya.

Net jadi tidak tega melihatnya, makanya raut wajah tenangnya berganti dengan raut bersalahnya.

Tangannya terulur meraih sebelah tangan James, mengenggamnya lembut, sesekali ibu jari-nya akan mengusap pelan punggung tangan James dalam genggamannya.

“Tenang-lah James, kau tidak perlu merasa khawatir akan hal itu, biar-kan itu menjadi urusan saya, oke?”katanya, menenangkan lelaki manis yang tangannya ia genggam itu.

Tetapannya kini tertuju pada sang driver, usia mendapatkan anggukan pelan dari James.

“Jalan-kan mobil-nya Khun, kita pergi keblacked apartement saja,”

“Phi! Kenapa pulang keapartement?”heran James.

Ia pikir, Net akan menangani masalahnya yang terlambat masuk kelas, sebab tadi lelaki itu berkata biar-lah itu menjadi urusannya.

Tapi.. Kenapa malah mengajaknya pulang?

Net menoleh kembali pada James yang duduk disampingnya, dengan seulas senyuman simpul tersemat diwajahnya, ia berseru membalas ucapan James, yang terlihat heran dan bingung.

“Lalu? Kau mau kemana? Masuk kekelas-mu? Kau tadi bilangnya terlambat James, jadi untuk apa lagi kita disini? Lebih baik pulang saja kan?”

Belum sempat James melayangkan protesannya, Net berseru lagi.

“Saya akan meminta Yim untuk mengizinkan-mu hari ini, saya akan bilang padanya kalau kau ada urusan, jadi biar dia yang menyampaikan pada dosen-mu hari ini, bahwa kau absen,”

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang