49. Semua Bahagia

1.1K 85 50
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

"Phi.."panggil James dengan rengekan-nya.

Ia sedang berada dalam gendongan depan Net.

Mereka juga sudah berpakaian rapih lagi.

Kali ini tuxedo dengan warna hitam.

"Kenapa sayang?"tanya Net, bibir-nya mengecup sayang dahi putih itu.

"Apa boleh nanti aku duduk saja?"

Dengan seulas senyuman bersemi diwajah tampan-nya, Net menganggukkan kepala-nya, atas keinginan sang istri.

Kiw.

"Tentu sayang, aku tahu kau pasti sa-aw!"

"Jangan mengatakan-nya disini!"marah James, menyelah ucapan sang suami.

Net merengut tipis saat merasakan cubitan yang ia dapatkan diperut-nya.

"Iya, tidak sayang, jangan mencubit-ku,"

James terkikik geli.
"Phi menyebal-kan,"

Net menyungging-kan senyuman miring-nya.
"Yang menyebal-kan ini-lah, membuat-mu mendesah nyaring sayang,"goda-nya, hingga kembali mendapatkan cubitan diperut-nya.

•••

"Wah-wah, pengantin baru kita kembali keluar dan menebar kemesraan-nya,"celetuk Tutor, yang lebih dulu melihat kehadiran Net juga James digendongan lelaki berkulit tan itu.

Pesta masih berlangsung, tentu saja, ini baru pukul sembilan malam.

Sedangkan selesai-nya pada pukul sebelas nanti.

Para tamu undangan-pun masih asyik bercengkrama ria.

Net melangkah mendekat kearah meja bundar dimana teman-temannya berada.

"Tentu saja, kau pasti iri-kan? Karena tidak bisa bermesraan, kau saja tidak memiliki pasangan,"kata Net dengan nada sombong-nya.

Tutor mendengus kesal mendengar-nya.
"Sialan kau Net!"umpat-nya tanpa ragu.

"Tutup mulut kotor-mu Tutor!"

"Titip milit kitir-mi Titir,"dumel Tutor, dengan nada ejekan-nya.

Delikan tajam Net berikan, baru saja hendak melayang-kan segumpal tissue yang ia ambil, James melarang-nya.

"Phi.. Sudah-lah,"

Net menghela nafas-nya pasrah, mengangguk pelan, ia bergerak duduk dikursi kursi kosong, dengan James yang berada dipangkuan-nya.

"Awas kau Tutor,"desis-nya pelan, dan mendapat-kan tepukan didada bidang-nya.

James menatap tajam suami-nya itu.

"Phi aku mau makan boleh?"pinta-nya, mata-nya mengerjap beberapa kali.

Net gemas, hingga mengecup berkali-kali wajah putih itu.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang