05. Pulang Bersama

1.1K 96 8
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

"Kau tinggal dimana?"tanya Net, pada seseorang yang tengah duduk diboncengannya saat ini.

Karena kini dirinya dan seseorang diboncengannya, sedang dalam perjalanan untuk pulang.

Melirik kilas spion-nya, agar wajah seseorang itu dapat ia lihat.

Dan itu adalah James.

Ya, akhirnya Jamws menerima ajakan pulangnya, awalnya saat dipintu belakang deelys club, James sempat menolak ajakannya beberapa kali, namun ia tetap bersikeras, hingga akhirnya Jamez pasrah, dan mengiyakan ajakannya untuk pulang bersama.

Jalan raya dimalam hari terlihat lebih senggang, dari pada saat siang hari.

"Aku.. Tinggal dibeautify apartement,"balas James singkat, suaranya terdengar amat pelan, namun Net dapat mendengarnya dengan jelas.

Bahkan ia dibuat sedikit terkejut, saat menyadari apartement apa yang baru saja disebutkan oleh James.

"Serius? Kau tinggal disana?"tanya Net lagi, seolah-olah ingin memastikan, bahkan ia memelankan laju motornya, sangkin ingin mendengar lebih jelas ucapan James.

Yang menggernyitkan kedua alisnya heran, kenapa sih memangnya? Apa yang salah?

Kira-kira seperti itulah yang ada dalam benaknya.

Tidak ingin banyak menerka-nerka, akhirnya Jamws membalas pertanyaan Net dengan anggukkan kepala singkat.

Dan Net berhasil dibuat membulatkan kedua matanya lebar.

"Saya kira apartement itu sudah tidak ada penghuninya, soalnya suasananya kelihatan suram sekali, eh ternyata masih ada penghuninya,"serunya, ucapannya yang sedikit kasar tanpa ia sadari itu..

Mampu membuat James merasa terkejut, kesal dan marah.

Ya.. Walaupun sebagian besar ucapan dari Net tidak ada yang salah, karena memang benar, apartement yang ia tinggali tidak sebagus apartement pada umumnya, bahkan ia sempat ragu jika itu adalah sebuah apartement.

Namun baginya, apartement itu sudah lebih dari cukup untuk ditinggali, dari pada ia tinggal dijalanan, disaat baru tiba dikota tidak memiliki uang yang banyak, bersyukur apartement itu dapat ia temui.

James menghela nafasnya berat, tidak membalas apapun, dan hanya memilih diam saja.

Net yang menyadari ucapannya tak pantas ia ucapkan itu.. Seketika merasa bersalah pada James, pasti James menahan rasa marah padanya.

"Maafkan saya James, saya tidak bermaksud berbicara seperti itu, lagi-pula saya juga berbicara sesuai sama apa yang saya lihat, kalau tidak lihat sesuai fakta, saya juga tidak akan berbicara seperti itu,"sesal Net.

Baru kali ini ia menyesal telah berkata kasar pada seseorang, terlebih ini baru ia kenali.

James menganggukkan kepalanya kaku, diboncengannya, ia dapat melihat pergerakan itu dari kaca spion-nya.

"Tidak apa-apa kok, apa yang kau ucapkan tidak ada yang salah, semuanya benar, tapi itu sudah lebih cukup untuk-ku tinggali, dari pada tidak ada tempat tinggal sama sekali.. Aku tahu, kehidupan-mu jauh diatas-ku, jadi aku tidak merasa heran lagi saat kau berkata seperti itu Phi,"ungkap James panjang, tidak tahu Net dapat mendengarnya atau tidak, sebab laju motor kembali pada kecepatan normal.

Namun ternyata.. Net mampu mendengarnya.

Dengan segala rasa sesal kian hinggap dihatinya.

Lalu kembali hening, hanya terpaan angin malam serta deru motor Net yang menemani, mereka sibuk dalam pemikiran masing-masing.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang