20. Tipe Saya

836 87 26
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

"Kenapa Phi Net tidak memberitahu-ku, kalau Yim adalah saudara sepupu-mu?"tanya James pada Net yang duduk dikursi meja makan tunggal.

Malam telah tiba, saat ini mereka sedang makan malam bersama, tentu saja dengan menu makanan hasil masakannya.

Net menghentikan kunyahannya, lalu lanjut kembali, dan menelannya cepat.

Melihatnya, James dengan sigap mengulurkan segelas air putih pada lelaki berkulit tan itu, yang menerimanya dengan cepat, meminum airnya hingga tersisa setengah.

"Itu karena saya tidak tahu kalau ternyata kau adalah temannya Yim, lagi-pula bagaimana caranya saya memberitahu-mu James? Sedangkan kau saja tidak bertanya. Iya kan?"balas Net kemudian, gelas ditangannya ia berikan lagi pada James, sebab itu adalah air minum milik James.

James tidak sadar, karena mungkin terlalu refleks memberikan air minumnya pada Net.

Bahkan beberapa saat lalu ia juga sempat meminumnya.

Membuat keduanya tanpa sadar berciuman secara tidak langsung.

James merengut tipis mendengarnya.

Benar juga.

Pikirnya.

Lalu kembali melanjutkan makannya dalam diam.

Net menghela nafasnya berat, ia tahu dan sadar betul, kalau James cukup mengkhawatirkan hubungan mereka, yang sebetulnya tidak tahu apakah bisa disebut sebagai suatu hubungan atau bukan.

Intinya seperti itu.

Tangan kirinya terulur meraih tangan kanan James yang hendak menyendokan kembali makanan kedalam mulutnya.

James meliriknya sekilas, dan tetap menyendokkan makanannya kedalam mulut, membiarkan tangan Net ikut terangkat karenanya.

Net meraih sudut bibirnya keatas membentuk senyuman.

Merasa gemas melihat bagaimana raut wajah James saat sedang makan.

Tanpa ekspresi.

“James,”panggil Net dengan nada lembutnya.

Dibalas James dengan lirikan yang sama.

“Saya ingin mengatakan sesuatu pada-mu, jadi dengar-kan baik-baik,”seru Net lagi, kali tangannya bergerak mengusap lembut tangan James.

“Apa?”

Net lega mendengar James merespond ucapannya.

“Kalau-pun Yim mengetahui-nya, kau tidak perlu merasa khawatir James, karena pada akhirnya juga dia akan mengetahuinya, jadi untuk apa ditutup-tutupi? Lagi pula..”

Net menjeda ucapannya, kedua mata tajamnya menatap lurus kedalam mata James yang membulat penuh menatapnya.

Menanti kelanjutan dari ucapannya.

Net menarik sudut bibirnya keatas, ia tersenyum.











“Pernikahan kita nanti pasti akan digelar besar-besaran,”lanjut Net setengah berbisik.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang