07. Keputusan

936 92 13
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤

James memarkirkan motornya di depan sebuah minimarket, hari ini shift-nya hanya sebatas pukul tiga sore nanti, karena pukul empat sampai lima sore ia ada kelas.

Beranjak turun dari motornya, seraya tangannya melepaskan helm yang ia kenakan, lalu menggantungnya pada stang kanan motornya, yang kemarin sedang berada di bengkel.

Maklum, motor butut, sudah sering kali masuk kedalam bengkel untuk di perbaiki.

"Hai James!"sapa seseorang dengan nada cerianya.

James menoleh cepat, lalu mengulas senyuman tipisnya, saat melihat perempuan muda seusia dengannya kini melangkah mendekat menghampiri diriya.

"Oh, hai Ra,"balasnya seadanya, lalu membenarkan letak ransel di punggungnya.

Kemudian mencabut cepat kunci motornya, lalu ia masukkan kedalam saku jaketnya.

"Aku permisi masuk ya Ra,"seru James lagi, pada perempuan yang ternyata masih berdiri di dekatnya, padahal perempuan bernama lengkap Flora Agatha itu tengah menenteng kantung plastik besar yang berisikan belanjaan.

James meringis, dalam hati berseru tanya.
"Apa dia tidak merasa keberatan?"

Namun setelahnya James justru menghendikkan bahunya acuh, sama sekali tidak perduli, sebab ia pikir itu bukanlah urusannya.

Flora tersenyum manis, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Ya, silahkan saja,"

Maka dengan begitu tanpa mendapatkan persetujuan kedua kalinya, Aryan dengan cepat melangkahkan kedua kakinya untuk berjalan menghampiri pintu masuk minimarket, namun baru saja kakinya menapak pada teras, Flora kembali berseru, membuat Aryan bingung harus membalas apa.

"James tunggu! Siang ini.. Mau makan siang sama dengan-ku tidak?"tatapan Flora terlihat penuh harap.

James menghela nafasnya kasar.

Ia tahu, jika Flora menyukai dirinya, hanya saja.. Dirinya tidak pernah menyukai Flora, lebih tepatnya ia tidak akan pernah menyukai Flora, karena orientasi seksual-nya yang berbeda.

Alias James tidak tertarik dengan lawan jenisnya.

Lagi-pula jika mereka terus berdekatan seperti ini, ia takut akan membuat Flora kian berharap padanya.

"Makan siang? Umh.. Maaf Ra, aku tidak bisa, karena hari ini aku sudah ada janji untuk makan siang bersama seseorang,"

Berbohong!

Ya, tentu saja.

Seketika binar penuh harap di dalam bola mata Flora langsung dibuat meredup, mendengarnya.

Ia mengangguk lesu, wajahnya terlihat sekali jika perempuan itu merasa sedih mendengar balasan James.

Yang tanpa ia ketahui itu hanyalah kebohongan belaka.

"Benarkah? Ah, ya sudah santai saja, tidak apa-apa kok, kalau begitu aku pulang ya, semangat untukmu!"

Belum sempat James kembali berseru membalas ucapan Flora, perempuan itu sudah lebih dulu berlalu dari sana, dengan langkah terburu-burunya.

Ah, hal ini berhasil membuat James merasa tidak enak hati.

Selalu saja seperti ini.

Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak akan bisa.

"Ya.. Lebih baik seperti ini, dan aku harap, semoga saja Flora tidak lagi berusaha mendekati-ku,"gumam James, kemudian berbalik, dan melangkah masuk kedalam minimarket, terlebih lagi rekan kerjanya yang akan berganti shift dengannya sudah selesai berkemas, dan siap untuk pulang.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang