09. Apartement Net

1K 96 8
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤


Selama mereka dalam perjalanan, James total larut dalam keterdiamannya.

Ia bingung, kikuk, serta gugup, tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Karena bagaimana-pun, ia dan Net baru kemarin bertemu.

Walau ia mengenal Net dari internet, ia tidak tahu bagaimana Net yang sebenarnya.

Tapi melihat bagaimana lelaki itu memperlakukannya, James rasa, Net sama baik-nya seperti yang ia tahu dari internet.

"James.."panggil Net memecah keheningan.

Sebentar lagi mereka akan segera tiba diapartement-nya.

James menoleh, kala Net memanggil namanya.

"Ya.. Phi?"

Net berdeham pelan, sebelum kembali bersuara.

"Apa yang kau rasakan saat kau memutuskan untuk menerima penawaran yang saya berikan?"

James menunduk, lalu kembali mengangkat pandangannya, dan menoleh pada Net disampingnya, yang fokus mengemudi.

"Aku hanya merasakan, kalau aku membutuhkan banyak uang untuk hidup-ku, maka dari itu aku menerima penawaran-mu, meskipun aku jug merasa ragu,"kata James kemudian.

Net membanting stirnya kekiri, lalu kembali lurus, mereka sudah tiba dikawasan apartement-nya.

Ia sedikit tertegun mendengar kata 'aku membutuhkan banyak uang untuk hidup-ku' yang keluar dari bilah bibir plum James.

Lelaki manis yang berada disampingnya.

Seperti apa kehidupan James, hingga ia menerima penawarannya untuk menjadi istri-nya, dengan imbalan banyak uang yang akan ia berikan untuk James, hingga lelaki itu hanya butuh waktu.. Yang mungkin tidak sampai dua puluh empat jam untuk memutuskan menerima atau menolak penawaran darinya.

"Kalau begitu.. Apa boleh cerita-kan semua tentang-mu pada saya James?"tanya Net.

Dibalas anggukkan kepala oleh James.

"Tentu Phi,"

Net mengulas senyumannya, oh ayolah, sudah berapa kali James melihat senyuman menawan Net seperti ini?!

"Sekarang ayo keluar, kita sudah sampai,"seru Net, yang melangkah keluar lebih dahulu dari James.

Membiarkan James yang sibuk membuka sabuk pengamannya.

Dan entah bagaimana bisa terasa sulit untuk dilepaskan, sepertinya macet.

James cemas, bagaimana kalau dirinya terus terjebak didalam mobil Net?

Jantungnya berdebar tidak karuan, sampai suara pintu mobil terbuka terdengar memasukki gendang telinganya, disusul suara berat Net, yang mengejutkkannya.

"James, ayo keluar,"

James menoleh dengan raut kikuknya, Net ikut menatapnya, hingga tatapan mereka malah terkunci satu sama lain.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang