Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤"Pilih-lah, makanan apa-pun yang kau suka James,"seru Net pada James, dengan tatapan mata yang tertuju pada buku menu ditangannya.
Begitu-pula dengan James, kedua matanya menatap lamat buku menu ditangannya, seketika kedua matanya melebar saat melihat harga yang tertera disana, semakin melebar kala Net mengatakan pilih saja apa-pun makanan yang ia suka.
Bagaimana James bisa memilih? Disaat harga untuk satu menu makanan sudah mampu membuatnya menelan ludahnya serat.
Dengan rasa kenyang seketika hinggap.
Tidak lagi merasa lapar karenanya.
Dalam hati merutukki Net, karena mengajaknya pergi kerestoran yang ada didalam pusat pembelanjaan, usai mereka berbelanja pakaian.
Ia sudah menolak dan memilih untuk makan diapartement saja, terlebih lagi mareka nanti akan berbelanja bahan makanan.
Tapi Net malah menolaknya, katanya agar tidak membuang-buang waktu, jadi lebih baik memakan makanan cepat saji.
James meletakkan kembali buku menu ditangannya keatas meja, lelaki yang duduk didepannya langsung menatapnya heran.
"Kenapa James? Apa tidak ada makanan yang kau suka?"
James melirik Net dengan tatapan sulit diartikan.
"Semuanya aku suka, karena aku bingung, jadi lebih baik Phi Net saja yang pilih-kan,"kata James, ia berat hati untuk memilih makanan yang akan ia makan.
"Oh begitu.. Baiklah, saya saja yang pilih-kan, kau suka makanan yang seperti apa? Asin, pedas, atau manis seperti-mu?"tanya Net bertubi-tubi, dan masih sempat-sempatnya menggoda James.
James merengut tipis, mati-matian menahan dirinya agar tidak kembali merona karena Net.
"Aku suka makan apa-pun asal-kan itu enak Phi,"
Net menahan tawanya, mengapa James bisa selucu itu?
"Baiklah-baiklah, akan saya pilih-kan beberapa makanan enak untuk-mu oke?"
James menganggukkan kepalanya, tatapannya mengedar kesegala penjuru.
Restorannya sangat ramai, lalu tatapannya kembali tertuju pada Net yang sibuk memilih makanan untuk mereka makan.
"Phi.. Restorannya sangat ramai pengunjung, bagaimana kalau mereka melihat kita? Ah maksud-ku, bagaimana kalau mereka melihat Phi ada disini, bersama seseorang, terlebih lagi orang itu adalah aku?"seru James dengan nada cemasnya.
Net mengalihkan pandangannya dari buku menu, menatap lurus kearah James yang terlihat khawatir.
Kemudian tatapannya ikut mengedar kesegala penjuru restoran, yang ternyata memang benar adanya, pengunjungnya begitu ramai.
Meletakkan buku menu keatas meja, ia meraih tangan James untuk digenggam.
"Tidak apa, itu menjadi urusan saya James, mereka punya mata, jadi mereka bebas untuk melihat bukan? Tidak perlu cemas, kita berada disini hanya untuk makan, saya pastikan tidak akan terjadi sesuatu yang membuat-mu merasa tidak nyaman saat berada didekat saya,"terang Net, menenangkan James, agar tidak merasa begitu cemas.
Jika suatu saat kabar dirinya akan menikah nanti terkuak, semua juga akan tahu keberadaan James didekatnya.
"Ta-tapi.. Aku takut Phi.."
Net memberikan seulas senyuman terbaiknya pada James, karena memang semua benda yang ia pakai untuk menutupi wajahnya sudah ia lepaskan, jadi senyumannya terlihat jelas dimata James.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]
FanfictionNet Arthana (28tahun), seorang model sekaligus pemimpin disebuah perusahaan miliknya sendiri. Yang selalu dituntut oleh sang ibu untuk segera menikah, dikala dirinya yang masih belum bisa berdamai dengan masalalu. Masalalu yang membuat Net menjadi s...