32. Akur

830 85 13
                                    

Enjoy Your Reading Guys!
🖤🤍🖤🤍🖤


Hari telah beranjak sore, dan Net juga James masih berada disini, dikediaman orang tua Net.

Disaat Net tengah sibuk berbincang banyak hal dengan sang ayah, dan itu-pun berlanjut hingga mereka makan siang bersama.

Berbeda dengan James yang sibuk menghabiskan waktu berdua dengan nyonya besar dimansion itu.

Seharian ini dirinya bersama Amanda berada didapur.

Memasak berbagai jenis kue, setelah sebelumnya mereka memasak makan siang bersama, dengan pelayan yang menyiapkan beberapa bahan makanan yang diperlukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasak berbagai jenis kue, setelah sebelumnya mereka memasak makan siang bersama, dengan pelayan yang menyiapkan beberapa bahan makanan yang diperlukan.

Karena hal itu pula, secara tidak langsung, Net dan James hanya bertemu saat pagi, dan saat makan siang saja.

Sebab sedetik-pun Amanda tidak ingin melepaskan James dari jeratannya.

“Nah selesai!”keduanya berseru senang, menatap cake terakhir yang mereka keluarkan dari dalam oven.

“Kali ini kita kasih topping apa Mom?”tanya James pada Amanda.

“Bagaimana kalau strawberry?”usul  Amanda, dibalas anggukan semangat oleh James.

“Ide bagus Mom!”

“Baiklah, ayo! Kita ambil strawberry-nya!”ajak Amanda, seraya melepaskan apron cokelat yang melekat ditubuhnya, begitu juga dengan James, apron cokelat itu melekat sempurna ditubuhnya.

“Dilemari es kan Mom?”tanya James lagi.

Dibalas gelengan kepala oleh Amanda, begitu juga dengan jemari telunjuknya, yang bergerak kekiri dan kekanan.

Jelas saja hal itu mampu membuat James menggernyit bingung.

“Bukan dilemari es? Lalu dimana Mom?”herannya.

Amanda tersenyum lebar.
“Tentu saja dikebun belakang sayang!”katanya semangat.

James ternganga mendengarnya, namun saat mengingat lagi dimana dirinya berada, James menelan kembali rasa herannya itu.

“Cepat James, lepaskan apron-mu, kita pergi kekebun belakang,”ajak Amanda tidak sabaran.

James menurut, tanpa banyak tanya lagi, ia segera melepas apron-nya, belum sempat meletakkannya keatas pantry, tangannya sudah ditarik oleh Amanda, langkahnya cepat, membuat James hampir saja tersandung kalau tidak mampu mengimbangi langkahnya.

Ternyata, mereka hanya perlu melangkah sedikit untuk mencapai pintu kaca yang menghubungkan langsung kekebun dibelakang yang Amanda maksudkan.

Kebun ini nampak begitu cantik, karena terdapat tempat duduk dan meja yang terbuat dari batu, tersemat manis didekat pohon jeruk.

𝐒𝐡𝐞'𝐬 𝐌𝐲 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐖𝐢𝐟𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang