48. Merasa bersalah.

588 19 4
                                    

Happy reading

“Maaf” ucap Gibran. Starla mengangguk, lalu pamit keluar untuk ke kamarnya setelah meminta Gibran untuk terus menghubunginya lagi.

“Night Sayang” kata Gibran saat mengantar Starla sampai ke depan pintu, terlihat Starla malu-malu. Lalu masuk ke dalam kamar yang kosong tanpa Sagara.

“Saga mana ya?” Tanya Starla saat sudah duduk di kasur. Ia berlalu ke kamar mandi dan tidak menemukan Sagara disana.

Starla kembali ke kasur dan satu notif masuk ke ponselnya. Pesan dari Sagara.
-Gue tidur di rumah Al, Star

“Tumben?” Tanya Starla.

Ia terdiam tanpa membalas pesan itu. Jujur Starla merasa bersalah sekarang. Setelah berciuman dengan Gibran bukan bahagia yang sepenuhnya yang ia dapat. Justru seperti merasa berdosa. Apa lagi bayangan Sagara menciumnya di rooftop dan acara pernikahan Amanda masih terbayang jelas.

Perasaan bersalah ini membuat Starla menekan nomor Sagara dan menghubunginya. Masuk tapi tak di angkat. Selalu demikian sampai Starla lelah dan memilih tidur saja.

*

“Starla nelpon” kata Al. Saat nama ‘Princess Elsa’ berada jelas di layar ponsel Sagara.

Sagara diam lalu menggeleng.
“Biarin aja, paling dia mau cerita-cerita soal Bang Gibran” kata Sagara.

“Lo nething banget jadi cowok. Siapa tahu dia khawatir.” Kata Al.

Sagara menggeleng “Nggak lah, gue udah wasap kalau gue nginap di rumah Lo malam ini” kata Sagara.

Lalu ia berdiri dari sofa dan berlalu ke kamar Al
“Di kunci?” tanya Sagara.

“A....”

“Tumben?” tanya Sagara.

“Itu... Lo pakai kamar tamu aja. Kamar gue lagi berantakan” kata Al gugup.

Tanpa berdebat Sagara segera berlalu ke kamar tamu untuk mengistirahatkan matanya, meski hatinya akan bergadang sampai pagi.

***********

“Ga... Lo dari mana aja?” tanya Starla saat Sagara baru sampai.

Sagara menoleh sebentar lalu mengambil seragam sekolah.
“Rumah Al” kata Sagara.

“Tumben? Biasanya nggak gitu” kata Starla.

“Kenapa ? Disini kan rame” kata Sagara.

“Kok lo jawabnya gitu sih Ga? Gue kan nanya baik-baik” kata Starla.

“Terus Lo maunya gue jawab gimana? Manis-manis pake sayang-sayang gitu? Sejak kapan Lo jadi posesif gini?” cerca Sagara.

“Kok Lo beda sih? Aneh deh” kata Starla, ia memilih berlalu ke luar untuk sarapan. Meninggalkan Sagara sendiri di kamar yang kembali terduduk di sudut kasur.

“Coba lo bilang tadi pake manis-manis sama sayang-sayangan. Gue bikin hamil Lo hari ini Star” kata Sagara pelan.

Setelah memasang bajunya, ia berlalu turun untuk sarapan, dengan wajah datar dan luka hati yang berhasil ia simpan, ia ikut sarapan layaknya tidak terjadi dan tahu apa-apa.

Semua juga diam, sambil menikmati sarapan mereka. Sampai Arkaan menjadi orang pertama berdiri dan pamit lebih dulu.

“Kita berangkat Ma, Pa” kata Sagara pada Papa Bagas dan Mama Salsa

Setelah mencium tangan mereka, keduanya berlalu ke sekolah. Sepanjang perjalanan, selama itu pula Starla memainkan ponselnya. Bertukar kabar dengan Gibran yang akan ke Solok hari ini.

Starla, You're Mine [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang