37. Putus

910 17 3
                                    

Happy Reading

Sagara POV

Setelah baku hantam dengan Rafael selesai, entah kenapa rasanya gue ingin sekali bertemu Starla. Ingin meminta maaf untuk semua yang ia alami.

Saat sampai di rumah, justru kabar lain yang gue dengar, Starla akan di bawa Papa mertua gue kembali ke Jakarta.

Rasanya, sesak sekali. Entah karena akan di tinggal Starla atau karena belum sempat meminta maaf, gue juga nggak tahu. Tapi, kaki gue melangkah begitu saja ke arah Starla yang ada di tangga. Gue cegah dan gue bawa ke kamar bersama kopernya. Dan Syukurnya Galaksi tidak bertingkah kali ini.

Sesampai di kamar, menatap mata Starla yang bengkak rasanya sakit sekali. Gadis ini nggak pernah bersedih jika bukan karena jadwal liburannya di tunda atau tidak kebagian tiket konser K-pop. Iya, sedihnya seringan itu. Sedangkan sekarang justru setelah menikah kesakitannya kian bertambah setelah rahasia ini terbongkar.

Gue buka kaos yang gue pakai, menampilkan betapa banyaknya lebam di sana. Gue pengen Starla meluapkan kesedihannya, memukul atau apa pun yang membuat dia merasa lega.

Justru hal lain yang tak terduga, Starla terlihat khawatir dan memilih mengobati luka itu. Mengambil P3K lalu kembali dengan meminta gue berbaring di kasur.

Gue perhatikan Wajah Starla yang fokus di atas sambil mengoles obat merah. Ini sakit, nggak gue tampik, buktinya gue masih meringis meski Starla tidak tahu.

Melihat Starla yang fokus rasanya terbayang kejadian semalam, kejadian yang begitu pertama bagi kami berdua. Andai, sekali lagi gue bilang, Andai... kita saling mencintai mungkin rasanya akan sangat.... ah sudah lah.

Setelah Starla selesai membersihkan luka tersebut, dia ingin turun, tapi tiba-tiba saja gue menarik tangan Starla. Merasakan Starla kembali jatuh, tidak terlalu berat. Apa karena itu juga gue nggak merasakan saat dia jatuh dulu. Entah lah...

Gue berbalik membuat Starla berada di wajah sekarang. Gue tatap dia dengan lekat.

Cantik dan sempurna, wajar saja kalau Rafael sampai segila itu. Tidak lama Starla meminta di lepaskan, tanpa alasan yang kuat menahannya gue bangun memberi ruang untuk Starla keluar.

Seperginya Starla ke bawah ponsel gue berdering.
Terlihat ada beberapa pesan dari Stella.
-Saga aku mau ketemu

Gue membuang napas kasar. Baiknya bertemu Stella dulu, dan memutuskan semuanya, karena gue yakin Stella pasti tidak ingin berada di tengah kami.

Kembalinya Starla dengan nampan berisi makanan, gue yakin Starla sepeduli itu. Kita pun memutuskan untuk makan bersama di kamar ini, duduk di lantai, gue mulai percakapan untuk izin keluar kepada Starla.

Meski berbohong dan Starla juga mengizinkannya. Setelah makan, gue berlalu ke lemari, mengganti baju lalu keluar menuju garasi. Tanpa menunggu lebih lama lagi gue segera berlalu ke taman dekat komplek rumah Stella.

********

Stella POV.

Akhirnya apa yang aku takutkan terjadi. Sagara, menjalin hubungan rahasia dengan Starla yang mengaku sepupu kepadaku. Awalnya aku cukup janggal dengan sikap mereka berdua, akrab betul sampai memberi celah bagi orang lain untuk berpikir kalau mereka bukan seperti yang di gambarkan. Dan benar.

Saat aku tahu, hatiku benar-benar hancur. Tega sekali Sagara menipuku sampai hampir 3 bulan lamanya. Apa salahku sampai Sagara setega ini dalam hubungan kami. Bahkan pria yang pernah menjadi pacar pertama sahabat lamaku tidak ku sangka bisa sejahat itu.

Seharian aku di sekolah bermenung sampai tak fokus belajar karena Sagara menolak berbicara dan memilih menyusul Starla yang berlalu keluar. Dari sini aku bisa menilai, kalau Starla sangat penting bagi Sagara.

Starla, You're Mine [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang