52. Keputusan Sagara

649 18 5
                                    

Happy reading

Sudah satu minggu berlalu dan Sagara sudah pulang. Ia akan bersekolah mulai hari ini. Ia tatap Starla yang makin hari cantiknya semakin bertambah belum lagi keakrabannya dengan Gibran.

“Saga...” sapanya. Sagara menoleh.

“Lo serius sekolah hari ini ?” Tanya Starla. Sagara mengangguk.

“Iya, gue udah nggak apa-apa” kata Sagara.

“Ya udah kalau gitu, gue duluan ya. Sarapan buat Lo udah ada di meja makan” kata Starla.

“Nggak bareng gue ?” Tanya Sagara.

“Hmmm... maunya sih gitu, tapi Papa masih belum narik Om Upin sama Om Ipin pulang ke Jakarta. Makanya gue dikawal terus” kata Starla.

Sagara terdiam. Meski sudah pulang, Papa Evan masih memberikan Starla perlindungan dari para pengawal. Itu artinya Papa Evan tidak percaya dengannya lagi. Alias tidak mengandalkan Sagara lagi untuk menjaga Starla. Ya, kalau di telisik lagi, wajar saja. Sudah berapa kali Starla celaka ? Seringkan. Wajar jika Papa Evan bersikap tegas dalam menjaga Princess Elsa.

“Gue duluan” kata Starla saat berlalu sambil menutup pintu kamar.

*****

“Yang, kok Upin sama Ipin belum ditarik ke Jakarta? Saga kan udah sekolah” kata Mama Olivia saat mereka sedang sarapan pagi ini.

“Papa bukannya nggak mau, Ma. Papa mau Sagara dan Starla fokus sama sekolah. Sebentar lagi ujian kelulusan. Kalau seandainya ada musuh Sagara, terus kejadian yang sudah-sudah terulang lagi. Kan kasihan Sagara dan Starla. Jadi ya, biar gantian dikawal dulu” jawab Papa Evan.

“Iya juga ya” Balas Mama Olivia.

“Lagian Sagara juga anaknya nggak ingkar janji. Dia udah bilang mau jagain Starla. Mama lihat sendiri kan? Udah berapa kali kejadian seperti ini? Yang terparah Sagara harus masuk rumah sakit dan sampai koma 3 hari” kata Papa Evan.

“Tapi, Mama ragu  sama Starla. Papa nggak lupakan soal yang Starla bilang waktu kita nginap di rumah mereka” kata Mama Olivia.

“Kalau soal itu jangan terlalu dipikirin ya, Ma. Biar urusan Yang Maha Mengatur. Kita serahkan soal ini. Ya walau sebenarnya Papa sangat berharap kalau Starla dan Sagara seperti kita. Menikah sekali seumur hidup” kata Papa Evan. Mama Olivia mengangguk.

“Eheemm sekali-kali doain aku juga dong” kata Galaksi yang menyimak dari tadi.

Papa Evan menoleh “Kamu, dan kalian semua selalu ada dalam doa Papa” kata Papa Evan.

“Mana ? Bulan balik ke Belanda aja, Papa nggak cegah” kata Galaksi.

“Kamu laki-laki Gala. Jangan biasa manja. Kalau kamu mau, habis lulus lamar Bulan sama Tuan Arion. Penuhi syarat yang beliau minta” kata Papa Evan.

Galaksi mencelus, bahkan terlihat murung.
“Emangnya Papa pakai cara apa sih biar bisa dapetin hati Mama? Bagi trik dong. Selama Bulan jadi aspri aku semua cara aku lakuin buat dapatin hati dia. Tapi sampai dia pergi ke Belanda, sampai sekarang nggak ada kabar, selain postingan media sosial yang menunjukkan kalau dia bahagia banget tanpa aku” ucap Galaksi. Kali ini benar-benar sangat sedih sekali. Bahkan Papa Evan menggigit bibir bawahnya.

“Ini baru awal Galaksi. Nggak seberat perjuangan Papa dulu buat dapatin Mama Kamu. Udah, anak Papa nggak ada yang lemah. Jangan gitu dong” kata Papa Evan.

Ini lebih baik kan? Menyemangati Galaksi dari pada memberi tips dan trik ala Papa Evan di 19 tahun lalu ? Aduh jangan deh, Galaksi kan anak saleh, sifat gentel man nya warisan asli Eyang Darman. Jadi berjuangnya seperti Eyang Darman saja. Atau romantis scane seperti Opa Danu. Kalau Papa Evan lebih baik copas sakunya saja.

Starla, You're Mine [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang