04. Sah!!!

1.4K 30 2
                                    

Happy reading...

“Pikirin lagi, Van !” Kata Ayah Ken. Pada Papa Evan.

“Ken, anak gue perempuan, kalau dia di rusak bakalan selamanya rusak, sedangkan Sagara laki-laki... you know lah apa yang mau gue sampein !” Kata Evan.

Bunda Winni mengusap lengan Ayah Ken.
“Di sini kita lebih kasihan Starla, Yang... bukan berarti nggak kasihan sama Saga” katanya. Ken hanya mengangguk pelan.

Starla dan Sagara hanya geleng-geleng kepala mendengarnya. Ini semua tidak benar. Fitnah !

“Vin pliss ! Bilang kalau gue kalian yang nyuruh !” Kata Starla.

“A’ Gala juga. Bilang kalau Aa' denger mereka nyuruh aku tadi !”  kata Starla lagi.

“I-iya sih... tapi kan nyuruh bangunin Star. Bukan nyuruh--”

Davin terdiam saat tatapan Sagara tajam ke arahnya.

Ia menatap semua orang.
“Kalian semua kenapa sih ? Kenapa hanya dengar dari satu pihak saja ?” tanyanya.

“Satu pihak ? Memangnya siapa lagi yang harus di dengarkan ? Kamu Saga ?” Tanya Evan. Sagara terdiam ia tidak tahu apa-apa karena kondisinya masih tidur kala itu.

“Jelasin sama Mama dan Papa Coba !” kata Mama Salsa.

“A...” Sagara gugup.

Papa Evan berdecih.
“Apa begini tingkah seorang pria sejati Sagara  ? Setelah merusak lalu tak mau bertanggung jawab” kata Papa Evan.

Sagara mengusap tengkuknya yang tak gatal. Apanya yang di rusak ? Apa yang di maksud Papa Evan soal tangannya tak sengaja berada di dada Starla. Ah, sial kenapa Sagara jadi teringat benda kenyal itu sih.

Sementara Galaksi hanya diam di tempat duduknya. Ya, ia akui ia mendengar dengan jelas kalau Starla di minta Davin dan Adrian membangunkan Sagara. Tapi, kembali lagi hanya membangunkan, bukan seperti yang terjadi, di luar dugaannya.

“Hubungi penghulu di rumah sebelah, Ma... kita lamar Starla hari ini” kata Papa Bagas pada Mama Salsa.

Mama Salsa keluar dari rumah di temani Mami Jessica untuk datang ke rumah seorang penghulu yang menjadi tetangganya.

Starla mendekat ke arah Papa Evan, dengan berjalan menggunakan lututnya ia memohon sekali lagi.

“Papa... Papa tolong jangan, jangan lakuin ini” katanya Memohon.

Papa Evan memalingkan wajahnya dengan menatap ke arah Mama Olivia.

“Starla... Starla nggak ngapa-ngapain... sumpah nggak ngapa-ngapain Pa” katanya lagi ia terisak.

Namun, Papa Evan hanya diam dengan segala rasa yang ada di hatinya, pun Mama Olivia.

Bunda Winni yang tak sampai hati, mendekat ke arah Starla.
“Starla, udah ya. Bangun, Nak” katanya.

Starla menggeleng “Nggak mau Bunda... Papa masih marah, Papa masih salah paham...” kata Starla. Bahu Papa  Evan meluruh.

“Bangunlah, jangan bujuk lagi Papa dengan air mata kamu. Kali ini nggak akan berhasil” Ucapnya.

Tidak lama Mama Salsa dan Mami Jessica datang bersama seorang penghulu.

“Siapa yang mau nikah, Pak ?” tanyanya.

“Putra saya” kata Papa Bagas.

“Nak Gibran ?” tanyanya. Papa Bagas menggeleng.

“Bukan, Sagara Pak. Bisa kita mulai sekarang ?” tanya Papa Bagas.

Starla, You're Mine [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang