1

1.4K 66 0
                                    

Nama cantik nan imut tengah duduk di tepian jalan yang ramai dirinya tengah menatap sayu bagaimana kehidupan nya yang hancur karena gagal audisi dirinya memang orang berada karena ayahnya sekertaris dari CEO perusahaan di Seoul namun mengingat kedua orangtuanya tidak memperbolehkan nya untuk mengikuti audisi tersebut

Tidak lama ada keluarga kecil lewat di hadapan Jimin mereka sungguh bahagia dengan keluarga sederhananya berbeda dengan dirinya yang tengah mengingat kembali hidupnya yang begitu berbeda derastis

"Apa yang kau lakukan disini" seorang pria tampan tengah berlutut menghadap ke arahnya
Ia pun mengangkat wajahnya melihat pria tampan di hadapannya meski terlihat seperti tidak berekspresi namun ia mungkin peduli padanya

"S-siapa kamu? " Tanya Jimin gugup ia takut pria tampan tersebut akan menyakiti nya , dengan cepat pria tampan itu memeluknya entah kenapa Jimin merasa pelukannya sangat hangat

"Tidak usah takut aku tidak menyakiti mu , siapa namamu?" Jimin pun segera mendongakkan kepalanya menatap wajah yoongi yang penuh dengan ketulusan yang terukir disana meski Jimin takut padanya

"Namaku Jimin siapa namamu?", Yoongi melepaskan pelukannya dan membersihkan kartu nama yang ia taruh di jas miliknya , Jimin segera mengambil nya dari tangan yoongi dan membacanya', MIN YOONGI,'

#

Jimin berada di rumah dirinya tadi di hantarkan yoongi meski Jimin menolak tapi ia tetap memaksa ia pun menerimanya itung itung mengirit uang , Jimin membersihkan dirinya dan segera rebahan di kamar

Baru saja keheningan terasa nyaman dengan kipas yang sejuk namun kini di hancurkan oleh sang ibu yang masuk ke kamar milik Jimin dengan kasarnya dirinya mengebrak pintu kamar Jimin dengan emosi yang memuncak

BRAKKKK

"JIMIN ! APA YANG KAU LAKUKAN ? KAU PERGI MENGIKUTI AUDISI ITU HAH ? SIAPA PRIA YANG MENGHANTAR KAN MU KERUMAH SIAPA!! PACAR MU? KAU GILA BERPACARAN DENGAN PRIA HAH ?! KAU WARAS TIDAK JIMIN!!" ucap sang ibu sambil menarik rambut Jimin kasar

Jimin hanya bisa menangis mendengarkan ucapan sang ibu dirinya merasa manusia paling tersakiti di sepanjang hidupnya selalu disiksa di perlakukan kasar tanpa memikirkan dirinya yang kesakitan atasnya

Ia hanya bisa berdoa dan berdoa untuk semuanya dirinya ingin semuanya seperti semula dimana dulu ia selalu di sayang bukan di perlakukan semena mena oleh kedua orangtuanya

"JAWAB !!" bentak ibunya lagi dan lagi si manis segera mendongakkan kepalanya meski sakit karena cengkraman di rambut nya belum di lepas oleh sang ibu perlahan ia menjelaskan meski Isak tangis mengiringinya

" Hiks.. iya aku mengikuti audisi itu hiks... Audisi itu bukan lah audisi sampah tapi akan merubah hidupku ! Hiks.. dan pria itu bukanlah pacarku dia hanya temanku yang menolong ku tadi hiks.."

"Apa maksudmu merubah hidup mu hah! Kau bilang itu audisi bukan sampah?! Iyah begitu? Kau bahkan tidak pernah di rumah selalu berkeliaran hanya untuk audisi sampah seperti itu !" Sekarang Jimin tidak lagi takut tapi emosi memuncak di pelupuk kepalanya

Jimin melepas lengan ibunya kasar dari rambutnya ia menghapus air mata nya hingga tidak tersisa lantas ia pun turun dari ranjang dan berdiri di hadapan ibunya

"Apa eomma tidak tau aku hidup seperti apa? Layaknya hewan yang selalu di perlakukan kasar oleh orang tuanya bahkan kebahagiaan pun tidak pernah mendatang semenjak aku berdiri duduk si SMP dulu dan audisi itulah yang akan merubah hidupku dimana hidupku akan jauh bahagia " ucap Jimin berlari ke arah lemari

Sang ibu hanya bisa mencerna perkataan sang anak satu satunya tersebut, ia hanya bisa melihat apa yang di lakukan oleh anaknya mengemas barang memasukan nya ke dalam koper tanpa satu pun tersisa

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang