17

630 36 2
                                    

"aku ingin memakan mu "

Blushhh

Merona sudah pipi tembam si manis ia lantas menutup pipinya yang rasanya memerah , tapi yoongi tersenyum melihat tingkah imut Jimin lagi dan lagi bibir tipis itu mengecup bibir plum Jimin

"Yak! Hyungie nanti saja aku mau makan tau " rasa bersorak di hati yoongi bergejolak apa benar Jimin mau melakukan nya dengan yoongi padahal mereka belum memiliki seratus apapun

"Kau mau?" Jimin mengangguk ragu tapi Jimin juga ingin. Merasakan hal tersebut jadi dia ia kan saja toh yoongi juga sudah serius padanya mungkin saja si pucat tak ingin lama lama setelahnya

"Ayolah sekarang saja ya?" Si manis mengerucut kan bibirnya 5cm seperti bebek sudah di kasih malah melunjak pikir si manis

"Hyungie aku harus makan dulu tau lapar udah nanti aja malem aku ga mau kalau sekarang" si pucat menatap datar si manis membuat Jimin takut lantas lengan mungil Jimin itu mengelus Surai si pucat

"Hyungie paham kan maksud ku? Sekarang kita makan dulu lagi pula hyungie harus kerja dulu iya kan? Nanti saja kalau hyungie sudah pulang kerja yah" yoongi menghela nafas panjang lantas mengangguk membuat si manis mengulas senyum

Namun baru saja si manis akan melangkah kan kakinya menuju meja makan lengan nya di tarik ke dalam pelukannya yoongi lantas yoongi pun dengan mudahnya mengendong tubuh mungil Jimin , si manis di bawa naik tangga menuju kamar milik si pucat tentunya.

Lengan kiri kekarnya si pucat membuka knop pintu dan menguncinya bukannya merasa berat karena mengendong tubuh mungil Jimin membawanya ke ranjang dan membaringkan si manis sedang kan Jimin sudah ketakutan

Yoongi menghampiri lemari besar hitam miliknya dan terlihat ada kotak hitam pekat berukuran sedang lantas yoongi pun melangkahkan kakinya menuju ranjang , yoongi meraih dasi miliknya yang berada Di ujung kasur

Lantas lengan si pucat pun meraihnya dan mengepalkan kedua lengannya si manis dengan satu tangan yoongi sudah di bilang yaaaa kalau lengan Jimin sangat mungil jadi 1 lengan yoongi juga bisa memegang kedua lengan Jimin

Dasi di ikatkan di lengan mulus mungil kecil milik Jimin , yoongi hanya menatap datar Jimin yang bgah menatap nya takut rasanya jantung Jimin berjedag jedug

"H-hyung l-lepaskan kita harus sarapan Hyung bisa telat " bukanya mendengarkan perkataan si manis yoongi lebih memilih melanjutkan mengikat dari di pergelangan lengan si manis

"A-ah Hyung terlalu erat s-sakit" si pucat dengan cepat melonggarkan ikatan dasi tersebut si manis hanya diam menatap yoongi yang tengah sibuk dengan urusannya hehehe

"Jimine jangan sesekali kau menolak ku atau kau akan tau akibatnya" si manis menatap yoongi takut rasanya ia sudah berkaca kaca dan benar satu butir air mata mengalir di pipi gembul si manis

"T-tapi hiks Hyung harus bekerjasama hiks jimine janji nanti kalau Hyung sudah pulang hiks Hyung bisa sepuasnya" yoongi menampilkan smrik nya

"Kantor miliki baby jadi aku bebas untuk hal itu " saat Jimin akan menjawab ucapan yoongi telunjuk panjang pucat milik si pucat menempel di bibir Plump si manis

"Shtt tidak ada alasan sayang atau kau akan kubuat merasakan hukuman yang sebenarnya?",

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang