2

2.1K 79 0
                                    

Jimin segera berlari keluar rumah meski ibunya meneriakinya ia sudah tidak peduli dengan semuanya jika bisa ia akan mengakhiri hidupnya sekarang namun ia harus mengejar cita citanya membuktikan pada kedua orangtuanya yang selalu menganggap pilihannya salah besar

Sekarang Jimin bagaikan angin dirinya terus berjalan dengan lesu dengan pikiran yang melumpuk di kepalanya rasanya ia benar benar depresi dengan semuanya , ia pun pergi ke taman dimana adanya danau yang hening di taman tersebut begitu tenang rasanya

Ia pun duduk di salah satu kursi taman yang begitu tenang mendengarkan suara alam yang berdeguran di sekitar banyak juga burung burung di pohon dan angsa yang berada di danau begitu indah rasanya Jimin baru kali ini merasakan ketenangan yang luar biasa

Tap

Ada lengan pucat dan kekar serta panjang melingkar di pinggang Jimin ia sangat terkejut dan ketakutan ia mengira ini hantu karena tangan nya begitu pucat putih namun saat Jimin mendongakkan kepalanya dengan pelan melihat yoongi lah pemilik tangan tersebut

"Ada apa?"

Jimin merangkul yoongi kedalam pelukannya ia sangat ingin merasakan pelukan hangat yang yoongi berikan Isak tangis pilu terdengar yoongi membalas pelukan tersebut dengan erat dan penuh sayang pada Jimin hanya ia yang bisa mencairkan hati yoongi untuk saat ini

"Hiks.. Hyung a-aku aku aku udah ga punya siapa siapa lagi hiks.. " Jimin menangis sesenggukan di pelukan yoongi meski yoongi tidak tau harus melakukan apa pada Jimin karena sebelumnya ia belum pernah menenangkan seseorang dalam tangisan yang bahkan sampai pilu

"Shtt tenanglah ada Hyung disini , ceritanya jika sudah membaik saja Jimin lebih baik kita ke rumah Hyung disini tidak baik lama lama anginnya cukup keras " Jimin hanya mengangguk meski dirinya tetap menangis di pelukan yoongi

Entah apa yang Jimin rasakan dirinya benar benar membutuhkan yoongi seperti nya saat ini meski dirinya baru mengenal yoongi kemarin tapi Jimin merasa yoongi adalah pria terbaik yang ia temui di sepanjang hidupnya

Yoongi menarik koper milik Jimin dan menuntun jalan Jimin menuju ke parkiran dimana mobil mewah milik yoongi terparkir disana ia pun segera menyuruh supir untuk memasukan koper milik Jimin ke bagasi mobil dengan sigap supir tersebut segera memasukkan nya

Jimin kini tengah di dalam mobil mewah milik yoongi begitu harus rapih dan bersih sekali , yoongi terus memeluk Jimin hingga Jimin tenang sesekali ia mengucapkan kata kata penenang untuk Jimin meski tangisnya hanya sedikit demi sedikit reda

Tak lama pelukan yang awalnya sangat kuat kini mulai melemas cengkraman di baju yoongi juga mulai terjatuh saat yoongi menarik kepala Jimin dari dadanya ternyata Jimin tertidur sungguh yoongi mati Matian untuk tidak menerkam Jimin 

Seperti nya Jimin sangat lelah lihatlah ia mendengkur namun tidak membuat yoongi ilfil bahkan yoongi malah gemas dengan Jimin yang bahkan saat tidur juga  bertingkah seperti anak berumur 4 tahun padahal dirinya sudah berusia 19 th tapi bertingkah seperti anak kecil

Yoongi mengulas senyum di bibir nya yang sudah lama tidak kembali tersenyum semenjak kematian Hyung nya dulu , ia merasa terakhir tersenyum saat Hyung nya pergi ke mall bersamanya dan makan di cafe lebih tepatnya 2jam sebelum Hyung nya meninggal tabrakan

Aku nyaman dengan mu

Myg

Hanya itu yang yoongi katakan di pikirannya dan di dalam hatinya meski tidak di ketahui siapapun bahkan supir sekalipun ya iyalah hanya Tuhan dan yoongi yang tau

"Berangkat"

YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang