Pagi yang cerah taehyung sedang menunggu Hyung ya tiba di bandara ia terlalu malas sebenarnya menunggu namun eomma nya memaksa taehyung untuk menunggu yoongi saja padahal si pucat pikir jika ia pergi ke kantor pasti ia sedang meeting dengan kelaien namun namjon katanya yang akan menyelesaikan meeting itu semua jadi yoongi hanya menunggu kabar baik saja okeee
Dan Jimin juga tidak ikut karena yoongi melarangnya katanya takut Jimin akan mual soalnya yoongi berangkat jam 7 sedangkan pesawat taehyung sampai jam 6 dan yoongi tidak mau lama lama jadi dia ingin mengebut supaya sampai jam 8 bayangkan saja dari jam 7 yang perjalanan harusnya 3 jam menjadi hanya 1 jam itu membawa mobil atau bagaimana ?
Satu lagi yang yoongi khawatir kan adalah jika terjadi hal hal yang di luar nalar itu kan bahaya seperti kecelakaan dan lain lain ia tak mau Jimin kenapa kenapa , logikanya kenapa dia ga bawa pelan pelan aja iya ga sih? Tapi kasian si tetet
Tak selang lama benar saja yoongi tiba dengan cepat namun sedikit terlambat karena ini jam 8 lewat bukan 8 jam pas tapi tak apa setidaknya ia sudah tiba disini pikir yoongi, lantas ia pun mencari cari dimana taehyung ternyata adik nya itu tengah duduk di ruang tunggu untuk penerbangan
"Cepat pulang" ucap yoongi sedangkan taehyung mendongak dan menatap Hyung nya ada rasa rindu tapi ada rasa kesal juga karena ia harus menunggu sampai lumutan disini
"Kau itu lama sekali Hyung! Aku menunggu mu sampai lumutan jika saja eomma tidak menekan ku untuk pulang bersamamu mungkin aku sudah berbaring enak di ranjang dasar Hyung bodoh" yoongi yang mendapatkan umpatan pun rasa kesal terbesit di hatinya namun benar ia salah
"Yasudah kau mau pulang denganku atau beli taxsi?" Ucap yoongi berlalu mendahului taehyung sedang taehyung segera berlari mengejar Hyung nya rasanya ingin sekali taehyung memukuli wajah Hyung nya ini
PARKIRAN 📍
"YAK! MIN TAEHYUNG mengapa kau menutup pintu mobilku sekeras itu hah?! Kau tau mobilku mahal ?" Ucap yoongi berteriak pada taehyung yang tengah menutup telinga nya saat merasa telinganya pengang
"Kau ini Hyung jika saja jimine Hyung yang menutup kau akan biasa saja bahkan lebih keras sekali pun " ucap taehyung tanpa dosa melihat Hyung nya sudah murka ia pun segera menutup mulutnya dengan jemarinya
"Berbeda bodoh"
"Yasudah mau kapan kita maju aku sudah tidak sabar berbaring di ranjang lama sekali , oh ya Hyung mengapa kau sekarang jauh lebih cerewet dari biasanya yang hanya seperti batu yang berjalan " yoongi tak ingin membuka suara atas pertanyaan adiknya itu yoongi juga tidak tau akan hal itu
Sudah menunjukkan jam 11 dimana yoongi dan taehyung sudah sampai di mansion milik yoongi mereka segera masuk dan melihat banyak sekali yang menunggu mereka tiba apalagi Jimin yang khawatir pada Yoongi karena ini waktu yang singkat untuk mereka datang kemari
Bagaimana yoongi membawa mobil nya ? Lewat jalur langit kah atau apakah sampai sampai ia bisa sampai dengan cepat tanpa lambat sedikit pun atau tidak tepat waktu lah
"Hyungie kau tak apa apa kenapa sangat cepat kau pasti mengebut sudah berapa kali aku katakan jangan mengebut saat membawa mobil kau tidak mau aku celaka hyungie tapi kau membahayakan dirimu sendi-" ucapan Jimin terputus saat kala yoongi melumatnya
Jimin sangat malu perlahan pipinya merona padanya layaknya tomat merah yang baru berbuah sangat mirip jika di bandingkan sedangkan yang lain hanya melihat tingkah sepasang kekasih tersebut
"Ah sudah lah , taehyung anak eomma aku sangat merindukanmu alien " rasanya kehangatan akan di mulai hari ini dengan lengkapnya keluarga mereka kali ini seokjin benar benar mengungkapkan perasaan rindunya pada taehyung
Biasanya ia akan mengungkapkan nya melalui ocehan ocehan yang tidak pantas di dengar jika malas mendengarkan nya ya begitulah ya intinya
Pasangan yoonmin pamit ke kamar kayanya sih mau ajak yoongi istrihat karena kasihan soalnya yoongi sedang lelah mungkin pikir mereka semua karena ia baru saja menjemput taehyung di bandara tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN
Randomseorang manja cantik nan imut tengah di posisi rengang dimana dirinya tengah memperjuangkan masuk kesalahan satu audisi idol namun karena dirinya tak cukup uang untuk masuk audisi dirinya tengah merenungi nasib namun pria tampan pengusaha terbesar d...