Bab 13 - Kiss and Prove it

1.9K 207 12
                                    


Meletakkan tepung terigu, mentega, Nutella, palm sugar dan telur di atas meja pantry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meletakkan tepung terigu, mentega, Nutella, palm sugar dan telur di atas meja pantry. Setelah beberapa jam Mahendra pergi, Rossie memutuskan untuk membuat kudapan ringan untuk Jeffry. Ia merasa sangat bersalah atas keputusan sembrono yang dibuat pada masa lalu.

Harusnya dulu Rossie menyediakan pundak untuk Jeffry meluapkan kesedihan. Atau sekedar memeluk pria itu untuk memberikan ketenangan. Bukan malah menambah kesedihan dengan memutuskan hubungan sepihak.

"Astaga! Kenapa aku jahat sekali," ujar Rossie seraya menumpukan kedua tangan di tepi meja.

Berusaha menebus kesalahan, Rossie akan membuat kudapan untuk menyambut Jeffry pulang. Well, meskipun tidak serta merta bisa membuat Jeffry memaafkannya begitu saja. Rossie bisa maklum, jika Jeffry masih menyimpan amarah hingga detik ini.

Memasukkan mentega dan palm sugar ke dalam baskom lalu mencampurnya dengan mixer. Kali ini Rossie akan membuat soft cookies, salah satu kudapan andalan. For information, cookies buatan Rossie cukup laris di kafe Ibu Jiana. Sempat berniat ingin membuka usaha cookies, tetapi masih terhalang dana. Saat ini Rossie masih mengumpulkan uang untuk memulai usaha. Tentu saja usaha tidak hanya membutuhkan keterampilan, tetapi juga modal dan mental yang kuat.

Sambil terus mencampur mentega dan gula, Rossie memasukkan vanilla essence kemudian tepung terigu sedikit demi sedikit. Setelah kalis dicampurkan cokelat chips lalu dicetak dengan menggunakan scoop es krim. Peralatan di rumah Jeffry cukup lengkap, hingga Rossie tidak kerepotan untuk membuat berbagai macam kudapan.

"Huu... huuu ... huuu." Saat mencetak beberapa adonan di loyang, kegiatan Rossie diinterupsi oleh tangisan Megumi.

Ia segera mencuci tangan lantas menggendong Megumi. "Bangun ya, Megumi Sayang?"

Napas Megumi sedikit tersengal. Ia mengucek matanya yang masih lengket sebab bangun tidur.

"Sebentar ya, Mbok Ochie baru bikin snack buat Daddy," ujar Rossie.

"Da ... da ... da." Megumi menimpali.

"Iya, Daddy," sahut Rossie. Ia kemudian menggendong Megumi sembari menyelesaikan cetakan cookies-nya.

Rossie tidak langsung memanggang adonan tersebut. Ia mendiamkannya di dalam kulkas selama beberapa menit agar nanti lebih crunchy setelah dipanggang. Itu salah satu rahasia kelezatan cookies Rossie.

Sembari menunggu adonan siap dimasukkan ke oven, Rossie membersihkan Megumi lalu memberinya susu. Setelah itu bocah yang memasuki usia 4 bulan itu akan terlelap.

"Mandi dulu ya, Sayang," ucap Rossie sambil mencium pipi gembul Megumi.

Bayi perempuan itu tergelak tawa ketika dengan gemas Rossie mencium perutnya.

"Hm, harum banget sih Megumi. Iya harum udah mandi ya?" Rossie terus mengajak Megumi berbicara. Ia berbicara selayaknya kepada orang dewasa. Tidak cadel seperti bayi yang belum bisa mengucapkan kata dengan jelas. Hal tersebut dilakukan agar bayi bisa memahami artikulasi yang benar.

My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang