Jeffry bersandar di kusen pintu dengan tangan terlipat di depan dada. Senyuman yang membentuk lesung pipi pun ikut tercetak kala mengamati Rossie. Wanita yang semalam mengaduh di atas meja wastafel itu, sekarang sedang memotong buah untuk sarapan sambil bersenandung.
Kedua sudut bibir Jeffry semakin tertarik ke atas saat Rossie mengubah nama dalam lirik lagu itu. Suara Rossie emang terdengar memanjakan telinga, sebab tergabung dalam paduan suara ibadat di gereja.
Jeffry memindai paras ayu Rossie yang dibingkai rambut blonde terikat keseluruhan ke atas. Dress putih selutut dengan lace menggantung di pundak, menyempurnakan kecantikannya.
"Jeffry, wrap me Up in all your. I want you in my arms." Suara Rossie yang merdu melafalkan nama Jeffry sambil sesekali mengulas senyuman tipis. Sesaat kemudian ia terkekeh geli saat menyadari lirik yang baru saja diucapkan.
Masih terekam jelas dalam memori Rossie bagaimana semalam Jeffry memperlakukannya dengan sangat manis. Bahkan ia berniat semalaman tidak tertidur agar bisa terus memandang wajah Jeffry di sebelahnya. Mungkin ini terdengar berlebihan, tetapi saat bersama pria itu, Rossie yang semula terlupakan dan terbuang merasa diinginkan. Ia sangat bahagia. Bahkan sejak terbangun, bibir Rossie tidak berhenti mengulas senyuman.
"I would never fall in love again, until I found him... aw!" Rossie menjerit sebab Jeffry tiba-tiba merengkuh pinggangnya dari belakang. "Jeffry!"
"Morning, Sayang," sahut Jeffry yang enggan melepaskan pelukannya dari Rossie.
"Lepasin, ah," pinta Rossie tidak serius. Well, ia betah bila harus berada di pelukan Jeffry dalam waktu yang lama.
Alih-alih melepaskan sang kekasih, Jeffry justru memberikan serangan kecupan di pipinya. Tidak berhenti hingga membuat Rossie kegelian.
"Jef," pekik Rossie sambil terkekeh.
Tidak lama kemudian Megumi yang duduk di baby chair merengek sambil menutup wajahnya dengan tangan gemuknya.
Menyadari respon Megumi, Jeffry menghentikan kecupannya dan terkekeh. "Kenapa, Sayang?"
"Jef, Megumi nangis tuh!" seru Rossie seraya melepaskan rengkuhan tangan Jeffry.
Ia segera berlari menghampiri Megumi untuk menenangkannya.
Melihat Megumi yang merengek tidak suka saat sang ayah bermesraan dengan Rossie, Jeffry terkekeh lalu jongkok.
"Megumi, cemburu? Anak Daddy cemburu, iya?" goda Jeffry sambil mencubit pipi sang putri.
"Ba.... Da.... Da ... Da." Megumi menyemburkan ludahnya kepada Jeffry.
"Eh, Sayang nggak boleh sama Daddy begitu." Rossie terkekeh lalu mencabut selembar tisu untuk membersihkan bibir Megumi.
"Da... da... da... da!" Megumi berteriak sambil menghentakkan kaki bantetnya.
"Iya... iya. Maaf ya, Daddy gak goda lagi deh." Jeffry menggendong Megumi sambil mengelus kepalanya penuh kasih. "Sayangnya Daddy."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)
Romansa[ADULT AREA] Bagaimana kalau kamu bertemu lagi dengan mantan pacar dan menjadi babysitter anaknya? Rossie Olena merasa tidak berkutik karena bertemu kembali dengan Jeffry Tanoe Widjaja, putra konglomerat pemilik Widjaja Tobacco Indonesia sekaligu...