Bab 25 - I'm Still Loving You, Jef

1.2K 140 4
                                    

Langkah Jeffry dan Rossie terhenti, pun stroller Megumi yang sebelumnya didorong oleh Rossie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Jeffry dan Rossie terhenti, pun stroller Megumi yang sebelumnya didorong oleh Rossie. Tangan Jeffry penuh membawa papan seluncur dan tas tenteng berisi kain pantai.

"Om Hartawan, ngapain kesini?" Jeffry terperangah sebab kehadiran Hartawan yang tidak diundang.

Sepasang mata dari balik bingkai kacamata itu ikut membola, setelah melihat Rossie dan bayi dalam stroller di samping Jeffry. Rangkaian kalimat tanya lantas muncul dalam benak Hartawan.

"Loh, kok ada Rossie dan bayi ini?" Hartawan tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Jeffry mendekati Hartawan, "anak aku, Om."

Jawaban Jeffry tentu saja membuat Hartawan terbeliak. Ia masih ingat betul baru sekali menghadiri acara pernikahan putra Richard, yaitu Noah Widjaja. Lalu bagaimana Jeffry bisa berkata jika bayi yang sedang terlelap itu adalah putrinya?

"Anak kamu dan ...." Bola mata Hartawan bergerak menuju ke Rossie.

"Bukan." Jeffry sedikit mencondongkan bibirnya lalu berbisik di salah satu telinga Hartawan. "My Secret Baby."

Dahi Hartawan semakin berkerut bingung. Apa mungkin Jeffry memiliki nasib yang sama dengannya? Mungkin. Berbeda sedikit, sebab Hartawan baru mengetahui kehadiran sang putri setelah 27 tahun. Mungkin sekarang putri Hartawan sudah seumuran dengan Rossie.

"Ayo masuk, Om!" ajak Jeffry sambil merangkul pundak Hartawan. "Kok nggak telepon dulu kalau mau kesini, Om?"

"Om udah telepon kamu berkali-kali, tapi nggak dijawab." Hartawan mengayunkan langkah beriringan dengan Jeffry.

"Ah, hapeku ada di rumah. Aku charge tadi," jawab Jeffry menepuk dahinya. Belum setengah abad saja Jeffry sudah mulai sering lupa. Mungkin ini pertanda jika ia membutuhkan alarm hidup yang bisa selalu mengingatkan tentang berbagai hal. Seperti istri misalnya. "Silahkan duduk, Om."

Setelah mempersilahkan Hartawan duduk, Jeffry tidak langsung ikut meletakkan bokong di sofa. Ia menghampiri Rossie dengan sedikit berlari dan membantu mengeluarkan Megumi dari dalam stroller.

"Sebentar ya, Om. Mau minum apa, biar Rossie yang buatin." Jeffry berjalan ke dalam kamar untuk menidurkan bayi yang hanya bisa merengek ketika membutuhkan sesuatu itu.

"Mau minum apa, Pak?" panggil Rossie santun.

Hartawan menoleh, "jangan terlalu formal. Panggil Om aja, sama kayak Jeffry."

"Tapi saya nggak punya hubungan sedekat anda dengan Jeffry," jawab Rossie canggung.

"Kalau begitu buat santai aja, anggap saya Om kamu," pinta Hartawan sambil melengkungkan bibirnya.

Sedikit aneh bagi Rossie untuk memanggil orang yang baru dua kali bertemu dengan sebutan seakrab itu. Namun, ia tidak bisa menolak.

"Baiklah, Om Hartawan mau minum apa?" Rossie berkata sedikit kikuk.

My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang