"Oke, kita cari sama-sama," tukas Rossie yang tidak ingin Megumi mengalami kebingungan seperti dirinya. Tidak tahu terlahir dari rahim dan benih siapa.
"Kita aja Megumi. Aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak sama dia," ujar Jeffry yang disambut dengan senyuman tipis di wajah Rossie.
Beberapa saat saling berpandangan, mata Rossie melirik bekas luka di telapak tangan Jeffry. Ia melemparkan tatapan kepada Jeffry seadanya mengumpulkan keberanian untuk bertanya.
"Ini bekas luka saat kamu waktu itu?" tanya Rossie.
Jeffry melihat bekas luka di telapak tangan yang cukup panjang. Luka yang didapatkan saat memecahkan semua foto keluarga di rumahnya. Bukti luka yang tidak akan terhapus dalam hidup Jeffry. Kehadiran Melisa pun merupakan bukti ketidaksetiaan Richard.
Kepala Jeffry mengangguk, "ya, bekas luka setelah aku membanting semua foto kenangan keluargaku. Foto yang hanya menampilkan kepalsuan."
"Jangan lukai diri kamu sendiri," tutur Rossie dengan tatapan sendu sembari mengelus telapak tangan Jeffry.
"Yah, aku nggak akan menyakiti diriku sendiri." Gerakan tangan Jeffry yang menyelipkan beberapa helai rambut Rossie ke belakang telinga membuatnya terkesiap.
Sungguh, Rossie paling benci berada dalam suasana seperti ini. Pada momentum di mana Jeffry menatapnya lekat dengan sepasang iris yang teduh menentramkan hati. Karena di saat bersamaan, jantung Rossie akan meningkatkan detak iramanya seraya menghabiskan pasokan oksigen.
"Karena ada yang ingin kujaga," imbuh Jeffry yang lantas menarik tangannya.
Senyum manis Jeffry kembali menghiasi wajah. Rossie meneguk saliva lalu menjawab, "tentu, sekarang ada Megumi yang harus kamu jaga."
Jeffry menganggukkan kepala sebagai persetujuan. Lantas ia mengulum senyum, seperti ragu untuk melanjutkan kalimat.
"Iyah, ada Megumi dan ...." Ucapan Jeffry kembali tertahan, "dan kamu yang ingin kujaga."
Rasa panas seketika menjalar naik ke wajah Rossie. Untuk menyembunyikan rasa salah tingkahnya, Rossie meneguk teh jahe yang dipersiapkan untuk Jeffry.
Tingkah Rossie yang spontan membuat Jeffry tersenyum gemas. Setiap salah tingkah, wajah Rossie selalu memerah seperti tomat.
"Katanya itu minuman buat aku, kok kamu yang minum." Kalimat Jeffry berhasil membuat Rossie semakin salah tingkah.
"Ah, iya. Aku buatin yang baru, tunggu sebentar." Rossie langsung berdiri dan mengeluarkan jurus seribu langkah dari Jeffry.
Melihat Rossie yang sudah menghilang ke dalam rumah, Jeffry terkekeh gemas. Lalu senyumannya berhenti sesaat. Jeffry baru sadar jika selama ini jarang tertawa lepas seperti sekarang.
***
"Pintar, udah bisa diajak ngobrol ya?"
"Da ... Da... Ma ... Ma." Megumi terus mengoceh sambil menggigit teether-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)
Romance[ADULT AREA] Bagaimana kalau kamu bertemu lagi dengan mantan pacar dan menjadi babysitter anaknya? Rossie Olena merasa tidak berkutik karena bertemu kembali dengan Jeffry Tanoe Widjaja, putra konglomerat pemilik Widjaja Tobacco Indonesia sekaligu...