Bab 12 - When you have no choice

1.6K 189 16
                                    

Untuk pertama kalinya Rossie mendapatkan hadiah termahal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya Rossie mendapatkan hadiah termahal. Kala itu Jeffry memberikan polaroid sebagai hadiah ulang tahun. Pertama mendapatkan kejutan dari Jeffry, Rossie tidak senang. Sebab sejak dulu Rossie tidak menyukai perayaan ulang tahun.

'Bagaimana mau merayakan, tanggal lahir saja aku tidak tahu.'

Dulu Rossie sempat mengecam keluarga donatur yang merayakan ulang tahun di panti asuhan. Mereka melakukan hal tersebut dengan dalih berbagi kebahagiaan. Padahal mereka tidak tahu apa yang dirasakan anak buangan seperti Rossie ketika melihat perayaan tersebut.

Menyaksikan anak kecil seusianya mendapatkan ciuman mesra dari kedua orang tua dan hadiah yang berlimpah. Memunculkan rasa ingin mendapatkan hal yang sama. Namun sayang, Rossie tidak memiliki orang tua. Ia hanya anak yang tidak diharapkan lalu tinggal di panti asuhan. Berkumpul dengan anak-anak yang memiliki nasib sama. Tidak diinginkan.

Kadang ada pertanyaan yang sampai detik ini Rossie belum menemukan jawabannya. Jika memang tidak diinginkan, lalu mengapa mereka membuat penyatuan?

Lagipula jika tidak ingin memiliki anak atau istilahnya child free, bisa menggunakan kontrasepsi saat berhubungan. Atau jika cara itu masih memiliki kemungkinan untuk hamil, lakukan saja vasektomi dan tubektomi.

Rossie sempat mendapatkan jawaban jika mungkin saja mereka belum siap untuk menjadi orang tua. Terpaksa karena tidak memiliki pilihan selain membiarkan hidup dan meninggalkan anak mereka di panti asuhan.

"Jika tidak siap dengan tanggung jawabnya, jangan melakukan proses pembuatan bayi," jawab Rossie ketika mendapatkan jawaban tersebut.

Membuang anak bukanlah pilihan yang tepat. Mereka sudah terlanjur hadir di dunia, maka rawat dan sayangilah. Itu pilihan yang paling tepat.

Rossie mengusap potret wajah Jeffry yang tersenyum lepas dengan lesung di kedua pipi. Memiliki hubungan bersama Jeffry membuat Rossie merasa diperlakukan secara spesial. Jeffry adalah tipe pria idaman semua wanita di masanya.

"Jef," panggil Rossie masih membelai potret wajah Jeffry.

Sikap Jeffry sangat manis dan penuh perhatian. Setiap hari selalu ada kejutan yang membuat Rossie bahagia. Setelah mengenal Jeffry, Rossie merasa ada yang mengisi kekosongan di hati. Maka dari itu berat untuk melepaskannya pergi.

"Maafin aku, Jef. I have no choice," ujar Rossie mengingat perpisahan mereka. "Kalau aku nggak berbuat begitu, kamu pasti nggak mau lanjutin studi kamu ke Luar Negeri. Aku nggak mau jadi penghalang masa depan kamu, Jef."

Rossie membuang napas lalu meletakkan bingkai tersebut di nakas samping ranjang. Lalu matanya mengedar ke kamar yang memiliki luas dua kali dari kamar anak-anak di house of iris yang bisa ditinggali 6 orang.

Ada banyak piala penghargaan tersusun manis di etalase kaca yang tinggi. Beberapa foto Jeffry memegang piala dan toga tertata apik di atas rak kaca.

"Sekarang kamu sudah sukses, Jef," ujar Rossie sambil tersenyum. Sejak dulu ia tidak ingin menjadi benalu yang menahan sayap Jeffry untuk terbang.

My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang