BAB 6 - Gairah sesaat

2.9K 216 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                                                                          Awas, adult area!

Masih di bawah 21 tahun silahkan hus hus sanahhhhhhh 😁😁😁

"Aw!" Jeffry sontak menjerit ketika Rossie menggigit jari yang membungkam mulutnya. "Sakit tauk!" tambah Jeffry seraya mengibaskan tangan.

"Rasain!" ucap Rossie seraya menjulurkan lidahnya. Kemudian ia berlari masuk ke dalam rumah untuk menghindari pria tersebut.

"Heh!" Sambil menahan rasa sakit, Jeffry mengejar Rossie. Sejak duduk di bangku sekolah, Jeffry masuk dalam jajaran siswa yang mampu berlari dengan cepat sebab memiliki kaki jenjang.

Langkah kaki Rossie yang sudah cukup cepat mampu dikejar oleh Jeffry. Tanpa ampun, pria berlesung pipi itu menarik pinggang Rossie lalu membopongnya di pundak.

"Jef! Lepasin nggak!" pekik Rossie sambil menggoyangkan kaki dan tubuhnya agar terlepas dari rengkuhan lengan kukuh Jeffry.

Otot bisep pria itu tercetak nyata. Pun pembuluh darah di tangan terlihat jelas, hasil dari olah tubuh yang dilakukan oleh Jeffry selama ini.

"Jef!" Rossie kembali berteriak dengan kepala di bawah seperti jambu mete. Sementara Jeffry hanya mengulum senyum penuh kemenangan.

Jeffry lantas menjatuhkan tubuh Rossie di atas sofa dan mengurungnya. Kedua tangan Rossie dipegang erat hingga tidak berkutik.

"Makanya jangan usil kamu jadi orang." Suara berat Jeffry terdengar memberi peringatan. Ia menatap Rossie intens ke dalam iris cokelat terang itu.

Melihat rupa Jeffry yang selama ini sulit terhapus di benak membuat hati Rossie rasanya tidak karuan. Ada rasa syukur yang muncul ketika melihat Jeffry sekarang berhasil mewarisi perusahaan keluarga. Setidaknya pengorbanan Rossie tidak sia-sia.

"Anak kamu nangis!" ucap Rossie berdusta agar terlepas dari cekalan Jeffry.

Tangan Jeffry berhasil melonggar kemudian dimanfaatkan Rossie untuk bangkit dari duduknya. Ia merapikan celana pendek yang sempat tersingkap.

Merasa dibohongi, Jeffry menghempaskan tubuh di sofa tengah ruangan. Ia kembali menyugar rambut sambil menoleh ke pintu kamar Rossie, tempat sang putri terlelap.

"Apa yang akan terjadi kalau anak itu nggak aku rawat?" ujar Jeffry dengan tatapan kosong.

"Jef!" Rossie menoleh kaget. "Kamu mau ninggalin anak itu?"

Jeffry menelan saliva lalu melemparkan tatapan kepada Rossie yang berdiri di hadapannya dengan berang.

"Gimana kalau aku nggak bisa jadi ayah yang baik buat dia?" tanya Jeffry.

"Terus dengan alasan itu kamu mau melepaskan tanggung jawab darinya?" Rossie memekik. "Jef, jangan buat dia membencimu setelah beranjak dewasa nanti."

Jeffry terdiam sesaat. Ia belum tahu masa lalu Rossie bisa menetap di house of iris. Wanita itu tidak pernah bercerita kepadanya. Pun Jeffry tidak terlalu ingin tahu masa lalu Rossie. Dulu ia tertarik pada Rossie dan ingin menjalin hubungan saja setelah putus cinta dengan sang mantan kekasih.

My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang