Bab 16 (Part 1)- Can't Live Without You

1.6K 219 8
                                    

Jiana dan Amber yang ikut terkesiap saling melemparkan pandangan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiana dan Amber yang ikut terkesiap saling melemparkan pandangan satu sama lain. Hari ini Amber mengajak Jiana dan Rossie untuk merayakan ulang tahunnya. Di luar perkiraan Jeffry.

"Jef," panggil Rossie sekali lagi sambil menatap Jeffry yang jatuh tersungkur dengan tatapan bingung. "Bukankah seharusnya kamu jaga Megumi di rumah?"

Tidak ingin kehilangan wibawa, Jeffry segera bangun sambil merapikan jaket yang membungkus tubuh. Tidak lupa mengambil kacamata hitam yang terjatuh. Masker yang semula menutupi sebagian wajah Jeffry sudah dilepaskan saat melakukan pembayaran tadi.

"Sorry, aku salah masuk ruangan," ujar Jeffry dengan suara baritonnya. "Aku ada meeting mendadak," jawabnya beralibi. Lalu ia menyapukan pandangan ke sekeeliling sambil melihat Amber dan Jiana. Wajah Jiana tidak asing bagi Jeffry sebab mereka sempat bertemu beberapa kali ketika berpacaran dengan Rossie 10 tahun yang lalu. "Kalian ada acara bersama?"

"Iya, hari ini ulang tahun gue. Jadi gue undang dua sahabat terbaik gue buat makan bersama." Seorang wanita dengan gaun hitam model off shoulder menjawab. Jeffry juga tidak asing dengan wajahnya, seperti pernah bertemu sekali.

"Kamu?" Jeffry mulai mengais memori untuk mengingat di mana pernah melihat Amber.

"Yes, kita pernah ketemu di pesta pernikahan Aryan Aditama dan Vanilla," tukas Amber tanpa basa-basi. "Di kapal pesiar."

"Oh ya ya ...." Jeffry mengangguk paham. "Yang membuat saya diguyur sama dia ya karena salah kira," tambah Jeffry melirik ke arah Rossie.

"Sorry," tukas Amber seraya meringis.

Rossie memanjangkan leher untuk melihat ruangan dengan shooji yang masih tertutup di belakang punggung Jeffry. "Meeting kamu dimana?"

"Ah iya, meeting." Jeffry tersentak. Ia hampir lupa jika berdusta mengenai meeting tiba-tiba itu. "Ada di ruangan yang lain. Oke kalau gitu selamat menikmati acara kalian."

Membalikkan tubuh, lalu Jeffry bergegas untuk pergi sebelum sandiwaranya ketahuan oleh Rossie.

"Terus Megumi sama siapa?" tanya Rossie selanjutnya.

"Aku titipin sama Vanilla, tenang aja," jawab Jeffry sambil melenggang pergi.

Hening sesaat menyelimuti tiga wanita itu. Lantas Jiana bertukar pandang dengan Amber dan tertawa bersama. Mereka merasa tingkah Jeffry sangat lucu.

"Kenapa kalian ketawa?" tanya Rossie heran.

"Jeffry gokil banget deh, kok bisa sih salah ruangan dan pas banget ruangan kita. Lo ngerasa aneh nggak sih Ji?" Amber masih terkekeh hingga keluar air mata. "Lo inget nggak mukanya lucu banget."

"Kebetulan aja kalik. Udah ah jangan ngetawain dia kayak gitu," tukas Rossie menutup partisi shooji bermotif bunga sakura itu.

"Cie... belain ayang," goda Amber.

My Boss' Secret Baby (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA DAN BESTORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang