Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Siang ini aku tidak bisa menegakkan kepala dengan benar. Kelopak mataku berat. Kantuk telah menyelimutinya sejak dua hari lalu. Tapi aku coba meneguhkan diri untuk tetap terjaga. Setidaknya sampai file tugas yang aku kerjakan selesai dan terkirim dengan layar menunjukkan persentase 100.
Aku baru saja selesai melengkapi essay sebagai pengganti ujian semester. Essay itu dikumpulkan dalam bentuk soft copy via gform dan menyematkan link gdrive.
Layar laptopku sedang memproses upload file essay ketika Kak Han datang.
"Panas banget anjir," keluhnya.
Cowok itu lantas duduk di sebelahku setelah melepas kemeja hijau kotak-kotaknya dan meletakkan tas coklatnya di atas meja.
Aku menoleh. "Biasa aja deh perasaan panasnya."
Kening Kak Han berkerut. "Muka lo kenapa begitu? Ada yang hitam di sini." Ia mengusap bawah mataku pelan. Kemudian terkekeh setelah melihat layar laptopku.
"Oh ini pasti gara-gara bikin essay Pak Hari ya. Hahaha akhirnya lo merasakan penderitaan yang sama. Tenang aja Jian, semuanya bakal berlalu."
Aku mencebik pelan. Lalu kembali menatap layar laptop. Proses upload file sudah selesai. Aku lantas menuju gform dan menyematkan link gdrive. Tentunya sudah aku buka akses file agar Pak Hari bisa langsung melihat essayku.
Kak Han mulai sibuk dengan laptopnya. Tampak sederet coding yang membuatku pusing. Aku menguap, kantuk makin hebat menyerang. Aku sudah tidak kuat lagi. Lantas melipat tangan di atas meja dan merebahkan kepala di sana. Aku terlelap dalam sekejap.
Aku tak tahu sudah tidur berapa lama, tapi sewaktu aku membuka mata, Kak Han masih di posisi yang sama. Menatap fokus layar laptopnya.
Aku refleks tersenyum. "Kak Han ganteng banget, sayang deh bukan pacar gue."
Kelopak mataku yang berat kembali terpejam. Entah yang tadi mimpi atau bukan, aku bisa merasakan usapan di pipiku. Juga di kepalaku. Usapannya begitu lembut. Aku jadi terbuai dan kembali lelap.
