part 2

12.9K 324 14
                                    

Acara pernikahan sudah berlangsung. Jenggala dan Sagara masih berada di pelaminan tanpa mengatakan sepatah katapun.

Tak banyak tamu yang hadir hanya keluarga saja. Hal ini karena permintaan dari Jenggala dan Sagara mereka tak ingin orang lain mengetahui tentang pernikahan ini.

Bagi Jenggala pernikahan ini hanyalah semata-mata demi janjinya pada mendiang ibunya.

Sedangkan bagi Sagara pernikahan ini demi menyenangkan hati kedua orang tuanya.

"Selamat ya sayang. Mulai sekarang kalian sudah menjadi suami istri" ucap Tyas lalu memeluk tubuh Jenggala.

"Sagara mulai sekarang kamu harus menjaga Jenggala karena ia sudah menjadi tanggung jawab mu" ucap Jaegar Daviandra ayah Sagara.

Keduanya lalu pergi meninggalkan Jenggala dan Sagara yang masih terdiam seribu bahasa. Mereka sama-sama bergelut dengan pikiran mereka sendiri.

.
.
.
.

Jenggala memasuki bangunan mewah itu yang tak lain adalah rumah Sagara.
Ia sempat menolak untuk tinggal bersama laki-laki itu yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Namun Tyas terus membujuknya dan mengatakan bahwa ia juga akan tinggal di sana untuk beberapa hari.

"Bik Joe, bawa barang-barang Jenggala ke kamarnya" titah Tyas pada pelayan.

"Baik nyonya" Bik Joe lalu pamit membawa barang-barang Jenggala.

"Sayang istirahat lah ini sudah larut malam. Kau pasti lelah setelah acara pernikahan dan perjalanan jauh tadi" ucap Tyas pada Jenggala.

"Iya Tante. Saya permisi" Jenggala lalu mengikuti pelayan tadi.

Jenggala dan Bik joe sudah sampai di depan sebuah kamar. Kamar itu cukup besar namun Jenggala langsung terperanjat saat ia sadar kamar itu milik suaminya.

"Tunggu kamar siapa ini?" Tanyanya

"Ini kamar tuan Sagara nyonya.." jawab pelayan.

"Apa kau gila?! Kau pikir aku akan sekamar dengan laki-laki itu?" Jenggala langsung menarik tasnya.

"Maaf nyonya. Tapi saya pikir...."

"Berikan aku kamar yang lain" ucap Jenggala menahan emosinya.

"Emm ada satu kamar itu di sebelah kamar tuan. Dan satu lagi di bawah tapi itu kamar ta..tamu" pelayan itu seperti menutupi sesuatu.

Jenggala lalu menghela nafasnya karena harus bersebelahan dengan kamar Sagara.

"Baiklah letakkan di kamar itu saja" ucapnya menunjuk ke arah kamar itu.

"Baik nyonya"

"Dan satu lagi. Berhenti memanggilku Nyonya. Aku bukan majikan mu" ucapnya.

"Tapi Nyonya adalah istri tuan Sagara" pelayan itu tak mengerti .

"Panggil saja namaku" ucap Jenggala

"Tapi bukankah akan terdengar tidak sopan.."

"Sudah lakukan saja aku tak apa" jawab Jenggala.

"Baik Nyo... Eh Dek Jenggala" jawab pelayan itu lalu membawa pergi barang-barang Jenggala.

Jenggala masih berada di depan pintu kamar Sagara. Ia melihat bahwa pemilik nya sedang tidak ada.

"Ngapain Lo di situ? Mau maling?!"

Jenggala tau suara itu adalah Sagara.

"Kalo gue tanya itu di jawab!" Sagara lalu memutar balik paksa tubuh Jenggala.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang