part 40

13.1K 590 116
                                    

Perhatian part ini mengandung unsur 🔞🔞‼️

(Bijak lah memilih bacaan)
.
.
.



Malam ini keadaan rumah Sagara lebih ramai. Jaegar dan Tyas masih berada di sana. Kini keluarga itu tengah berada di ruang makan.

Terlihat dengan sangat jelas dari wajah Sagara bahwa ia sepertinya tidak senang dengan keberadaan Tyas dan Jaegar.

Alasannya bukan lain hanya satu, mereka akan menganggu waktu bersama Jenggala dan dirinya.

Namun Jenggala justru terlihat sebaliknya. Perempuan itu sepertinya sangat senang Tyas dan Jaegar ada disini. Dengan begitu rencana penjengukkan itu akan batal.

"Jenggala bagaimana perasaan mu selama kehamilan ini?" Tanya Tyas.

"Tidak ada hak yang aneh bunda. Hanya saja terkadang Jenggala merasa mual pada beberapa hal" ucap Jenggala.

"Lalu apa kau tidak menginginkan sesuatu?" Tanya Tyas.

"Apa istilah nya itu Ngidam?" Tanya Tyas.

"Jenggala sedang tidak menginginkan apapun bunda" jawab Jenggala.

"Jika kau menginginkan sesuatu langsung katakan pada Sagara, atau pada bunda dan ayahmu ya sayang" ucap Tyas.

"Iya bunda" Jenggala tersenyum.

"Apa dulu bunda juga menginginkan sesuatu?" Tanya Jenggala.

"Bunda dulu tidak menginginkan apapun hanya saat hamil nafsu bunda benar-benar di luar batas" ucap Tyas.

Uhukk..uhukkk

Jaegar dan Sagara batuk bersamaan. Jenggala memberikan segelas air untuk Sagara. Dan Tyas tertawa sambil memberikan air pada Jaegar.

"Sepertinya pemikiran mereka lari ke tempat yang sama. Dasar mesum!" Ejek Tyas.

"Maksud bunda nafsu belanja" ucap Tyas.

"Ohh nafsu belanja" ucap Jenggala.

"Iya dan setiap hari bunda akan membeli banyak barang terkenal. Padahal bunda tidak tau gunanya untuk apa. Tapi rasanya setiap membeli barang dengan brand ternama dan mahal itu sangat menyenangkan saat itu.."

"Jika hal itu sampai saat ini pun kau masih melakukannya " ucap Jaegar memotong ucapan Tyas.

"Lalu apa aku tidak boleh melakukannya sekarang? Jika begitu aku akan hamil lagi" ucap Tyas.

Uhuukk..uhukkk

Lagi-lagi Sagara dan Jaegar tersedak akibat ucapan Tyas.

"Bunda yang benar saja" Sagara menggelengkan kepalanya.

"Kau ini benar-benar " ucap Jaegar.

"Ayolah ini hanya gurauan. Aku hanya berusaha membuat menantuku ini tertawa. Bukannya ibu hamil tidak boleh stress?" Ucap Tyas.

Sekarang Jenggala tau darimana semua sifat random Sagara. Dan darimana sifatnya yang sering menggunakan kekuasaan untuk segalanya itu.

Meja makan menjadi semakin ramai saja dengan banyak gurauan yang keluar dari mereka.

"Tertawalah setelah itu aku berharap kalian pulang" batin Sagara.

.
.
.
.

Sagara pergi ke kamar meninggalkan Jenggala yang tengah asik mengobrol dengan ibu dan ayahnya di bawah.

Sejak tadi ia memberikan kode pada istrinya itu agar segera menyusul tali seperti nya Jenggala lebih memilih mengobrol bersama orang tuanya.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang