Flashback on
Mobil Sagara sudah mulai berjalan menuju kampus Jenggala. Ia benar-benar merindukan istrinya itu.
Ponsel Sagara berdering dan memperlihatkan satu nama disana.
"Hallo Sagara" panggil Jenna.
"Iya ada apa?" Jawab Sagara.
"Maaf Tante mengganggu. Bisakah kamu datang ke rumah? Laras sedang sakit tapi dia tidak mau di ajak ke dokter. Saat ini saya tidak di rumah. Laras sendirian" ucap Jenna.
"Maaf tapi saya..."
"Sagara, Tante mohon kali ini saja jangan menolak. Laras benar-benar sedang sakit dia sendirian" ucap Jenna.
"Jika sudah tau dia sakit kenapa dia di tinggal sendiri?" Sagara tak habis pikir dengan Jenna.
"Saya juga pergi mencari obat untuk Laras" Jenna membela diri.
"Saya sudah ada janji untuk bertemu dengan Jenggala hari ini. Jadi saya tidak bisa mengantar Laras kerumah sakit" Sagara tetap menolak.
"Apa kau sudah mulai lupa dengan janji mu pada Laras?" Ucap Laras.
" Bu Jenna saya juga memiliki kehidupan saya sendiri!" Bentak Sagara.
"Seharusnya kau memikirkan itu sebelum membunuh putriku!" Jenna membentak Sagara.
Sagara hanya menghela nafasnya .
"Jika kau masih punya rasa bersalah dengan keluarga ku sebaiknya kau pergi temui Laras. Karena Greshia tidak akan pernah membiarkan adiknya sakit. Tapi sayangnya putriku itu sudah tiada.." Suara Jenna terdengar seperti hampir menangis.
"Aku akan kesana" Sagara mengalah dan memutuskan sambungan telepon itu.
.
.
.
.Jenggala terdiam dan berusaha mengerti keadaan saat ini. Ia masih menunggu Sagara menjelaskan alasannya.
"Laras lagi kurang enak badan, dan dia di rumah sendirian. Orang tua nya gak ada di rumah mereka minta saya untuk mengantar dia ke rumah sakit. Dan setelah pulang dari kampus kita bakal antar Laras pulang" ucap Sagara.
"Apa kita?" Jenggala menatap sinis Sagara.
"Emang kamu gak mau pulang?" Sagara bertanya pada nya.
"Gue pulang. Tapi gak bareng kalian" jawab Jenggala.
"Kenapa Jenggala? Lo gak suka ya gue bareng mas Sagara? Kalo gue ganggu kalian, gak papa kok gue bisa pulang sendiri" ucap Laras pura-pura lemas.
"Kalo Lo bisa pulang sendiri, kenapa gak ke rumah sakit sendiri?" Tanya Jenggala.
Ia sudah geram dengan sikap Laras.
"Jenggala, saya sudah bilang Laras sakit" Sagara justru membela.
"Gue sakit tapi gak ngerepotin Lo" batin Jenggala.
"Udah ya sayang. Ini cuma salah paham lebih baik sekarang kita pulang" Sagara mencoba meraih tangan Jenggala.
Jenggala menepis tangan Sagara dan langsung pergi menjauh darinya. Menatap tajam kedua orang itu.
"Kalian kalo mau pulang ya tinggal pulang. Gue gak pulang, ini masih jam belajar" ucap Jenggala.
"Lo gak papa Jenggala gue bareng mas Sagara. Tapi beneran kalo Lo keberatan..."
"Gak sama sekali. Terserah kalian mau kemana dan mau ngapain juga bukan urusan gue" ucap Jenggala ketus.
"Laras Lo duluan aja ke mobil" ucap Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)
RomanceJenggala Khaandra Trauma nya akan dunia pernikahan sudah ia rasakan sejak kecil. membuat dirinya sangat membenci kata pernikahan. ia bahkan pernah bersumpah tidak akan menikah atau percaya pada laki-laki manapun. Namun siapa sangka takdir mempertemu...