part 9

11.9K 259 40
                                    

Sudah di ingatan sebelumnya 🔞🔞
 

       Jadi bukan salah nyai yaa🔥🔥

.
.
.

Jenggala dan anak-anak yang lain sudah tiba di apartemen Gilang. Jenggala sengaja memesan ojek online karena ia tidak ingin mereka curiga jika Jenggala memiliki sopir pribadi.

"Kevin dimana?" Tanya Paulla.

"Dia tiba-tiba gak bisa dateng. Ada urusan keluarga mendadak" jawab Chelsea.

"Aneh banget. Padahal dia yang paling semangat" ucap Paulla.

Jenggala mulai merasakan kejanggalan.

"Ayok Jenggala" ajak Paulla.

"Santai aja. Anggep rumah sendiri" ucap Gilang.

"Jadi cowoknya cuma dua?" Tanya Chelsea.

"Tapi gak papa sih. Kalian juga udah cukup" ucapnya sambil merapikan rambutnya.

"Kita bagi tugas aja" saran Jenggala.

"Boleh" jawab Paulla dan mendapatkan anggukan dari yang lain.

Mereka lalu mendapatkan tugasnya masing-masing. Jenggala hanya ingin segera menyelesaikan tugasnya lalu pulang. Perasaannya sangat gelisah.

"Habis ini Lo mau kemana Jenggala?" Tanya Paulla mencoba membuka topik.

"Langsung pulang" jawab Jenggala masih fokus dengan tugasnya.

Gilang memberikan kode pada Bryan untuk mengikutinya ke belakang.

"Kenapa orangnya belum dateng?" Tanya Bryan.

"Tunggu sebentar lagi juga sampe" Gilang masih mengecek ponselnya.

Tak lama suara bel berbunyi.

"Nah tu sampe juga anaknya" ucap Gilang antusias lalu pergi untuk membuka pintu.

Erlangga sudah berdiri di depan pintu. Ia memberikan senyum kemenangan pada kedua temannya itu.

"Akhirnya dateng juga bos" ucap Gilang.

"Mana anaknya?" Tanya Erlangga.

"Tuh di dalem. Tinggal pilih aja" ucap Bryan sambil menaik turunkan alisnya.

"Tumben kerja kalian cepet" ucap Erlangga.

"Kalo masalah uang harus cepet ya ga Lang?" Bryan menyenggol lengan Gilang.

"Udah ayok masuk dulu. Tapi inget bos jangan langsung di sikat takutnya ada yang kabur. Mending di liat dulu target Lo yang mana" ucap Gilang.

Ketiga pria itu lalu melangkah menuju tempat anak-anak yang lain mengerjakan tugas.

Jenggala melihat ke arah mereka. Ia menatap tajam Erlangga. Seluruh kegelisahannya kini semakin menjadi-jadi. Nafasnya sudah naik turun saat melihat Erlangga. Keburukan laki-laki itu sudah menyebar luas dan Jenggala juga mengetahui tentangnya.

"Sorry temen gue dateng. Gak papa kan?" Tanya Gilang.

"Gak papa kok lebih banyak cowoknya jadi lebih asik" jawab Chelsea.

Erlangga dan kedua temannya lalu pergi duduk di meja makan. Letaknya memang sedikit jauh dari tempat ketiga gadis itu. Namun dari meja makan itu mereka masih bisa melihat tubuh ketiga gadis disana.

"Bukannya dia Erlangga?" Bisik Paulla pada Jenggala.

Gadis itu masih terdiam berusaha menenangkan dirinya. Jenggala kembali fokus pada tugasnya dan ingin sesegera mungkin pulang.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang