Jenggala dan Sagara sedang berjalan menuju ruang makan. Di sana sudah ada Serena, Marcel dan Albara.
"Sagara, Jenggala sarapan dulu sayang" ajak Serena.
"Iya Nek" jawab Jenggala.
Jenggala lalu duduk di kursi sebelah Sagara. Ia tak sadar kursi itu tepat berhadapan dengan Albara.
"Jenggala apa kau akan langsung berangkat kuliah sayang?" Tanya Serena.
"Iya Nek. Hari ini masih ada ujian" jawab Jenggala.
"Bareng gue aja" ajak Albara.
Sagara yang sedang makan langsung menaruh lagi sendoknya.
"Makasih. Tapi Jenggala biar gue yang anter" ucap Sagara.
"Bukannya Lo ada rapat?" Tanya Jenggala lirih.
"Sagara hari ini kakek akan berkunjung ke kantor mu, jadi sebaiknya biarkan Jenggala berangkat bersama Albara" ucap Marcel.
Sagara menatap tajam Albara yang sedang memakan sarapannya.
"Lo tenang aja bang. Jenggala bakal aman bareng gue" ucap Albara.
"Kamu gak papa sayang berangkat bareng dia?" Sagara bertanya pada Jenggala.
Ia berharap istrinya itu menolak ajakan Albara.
Jenggala justru mengangguk antusias.
Dan seketika membuat senyum Sagara menghilang..
.
.
.Jenggala dan Albara sudah sampai. Semua orang yang ada di sana seketika membicarakan tentang kedekatan mereka.
Albara yang di kenal tidak pernah memiliki hubungan dengan perempuan tapi tiba-tiba ia menjadi sangat dekat dengan Jenggala.
" Itu Albara kan?"
" Siapa cewek itu?"
"Anjing gatel bangett!"
"Sialan ternyata gue keduluan"
"Emang mereka ada hubungan?"
"Kayaknya mereka beneran pacaran deh"
"Alah palingan udah di grepe-grepe"
"Ceweknya murahan banget"
Semua suara-suara itu sangat menggangu Jenggala. Ia berusaha menjauhkan segala bisikan setan itu.
"Jadi bahan gosip baru lagi" ucap Jenggala pelan.
"Tenang aja. Nanti juga hilang" jawab Albara masih setia berjalan di samping gadis itu.
"Paling enggak ini bisa nutupin kebenaran Lo yang lain" ucap Albara.
"Bener juga ya kak. Tapi emang kak Bara gak risih?" Tanya Jenggala.
"Kalo soal tuduhan-tuduhan kayak gini gue sering. Tapi kalo masalah tuduhan gue pacar Lo sih gak masalah sama sekali" jawab Albara.
"Justru gue berharap ini bukan tuduhan" batin Albara.
"Tapi kalo mereka buat Lo gak nyaman. Bilang aja ke gue nanti biar gue yang urus" ucap Albara lagi.
"Gak papa kok kak. Selagi ini bisa nutupin tentang pernikahan gue" jawab Jenggala sambil tersenyum.
.
.
.
.Di kantor Sagara terus menggerutu karena Jenggala tidak membalas pesannya. Istrinya itu juga mengabaikannya setelah sarapan.
Marcel datang ke kantor Sagara. Mereka sedang duduk di sofa yang ada di ruangan Sagara.
"Kalian benar-benar hebat bisa mengelola perusahaan ini dengan baik" puji Marcel.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)
RomanceJenggala Khaandra Trauma nya akan dunia pernikahan sudah ia rasakan sejak kecil. membuat dirinya sangat membenci kata pernikahan. ia bahkan pernah bersumpah tidak akan menikah atau percaya pada laki-laki manapun. Namun siapa sangka takdir mempertemu...