Pagi ini Sagara pergi untuk menemui Marcel. Ia akan mencoba bicara pada kakeknya itu tentang hubungan Albara dan Karina.
Sebelumnya ia sudah bicara mengenai hal itu dengan ayahnya. Dan Jaegar juga akan berusaha membujuk Marcel agar menyetujui hubungan Albara dan Karina.
Setelah sampai di ruangan Marcel Sagara mencoba masuk ke dalam. Marcel sedang terlihat memeriksa beberapa berkas di atas mejanya.
"Apa Sagara datang di waktu yang tidak tepat kek?" Tanya Sagara.
"Oh Sagara. Maaf kakek tidak menyadari kedatangan mu" ucap Marcel sembari menutup berkasnya.
"Sepertinya kemampuan ku dan Albara masih tidak cukup hingga kakek masih harus di sibukkan dengan tumpukan berkas-berkas itu" ucap Sagara sambil duduk di sofa yang ada di sana.
"Tidak. Bukan begitu, tapi aku sengaja ingin memeriksa beberapa laporan ini" ucap Marcel.
Laki-laki itu lalu berjalan dari kursi kerjanya ke arah sofa dan ikut duduk di sana.
"Ada apa kau kemari? semuanya baik-baik saja bukan?" Tanya Marcel.
Sagara hanya menjawab dengan anggukan.
"Bagaimana Jenggala? Dia baik-baik saja?" Tanya Marcel.
"Iya dia baik-baik saja. Hari ini ia ada di kantor. Aku sudah melarangnya tapi dia bersikeras untuk bekerja" ucap Sagara.
"Biarkan saja. Jangan terlalu di kekang. Mungkin ia sedikit merasa bosan jika harus di rumah terus menerus" ucap Marcel.
"Aku sangat senang mendengar kakek mulai peduli dengan Jenggala" ucap Sagara.
"Sepertinya selama ini aku memang terlalu keras pada gadis itu" ucap Marcel mengingat perlakuan nya pada Jenggala.
"Tapi sekarang aku sadar bahwa Jenggala juga sudah menjadi bagian dari kita. andai saja aku lebih awal menyadari hal itu mungkin..." Ucapan Marcel terhenti.
"Mungkin apa kek?" Tanya Sagara.
"Bukan apa-apa" jawab Marcel.
"Jadi apa yang membawa mu kemari?" Tanya Marcel mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku ingin mengatakan sesuatu pada kakek. Lebih tepatnya meminta sesuatu" ucap Sagara.
"Ada apa Sagara? Katakan lah" ucap Marcel.
"Apa kakek akan menuruti permintaan ku?" Tanya Sagara.
"Tentu saja. Katakan lah apa yang kau butuhkan " ucap Marcel.
Sagara terdiam sejenak, ia takut Marcel akan marah jika ia langsung mengatakan maksud nya datang menemui kakeknya itu.
"Aku ingin meminta restu dari kakek" ucap Sagara.
"Maksudnya?" Tanya Marcel mengerutkan keningnya.
"Aku ingin kakek merestui hubungan Albara dan Karina..." Belum selesai ucapan Sagara.
"Tidak!" Marcel sudah memotong nya.
"Tapi kek..."
"Kau bisa meminta apapun dari ku Sagara. Bahkan jika kau minta seluruh harta Daviandra jatuh padamu aku akan lakukan. Tapi aku tidak akan menyetujui hubungan Albara dan perempuan itu!" Ucap Marcel.
"Tapi apa apa alasannya? Apa ini karena dendam masa lalu yang belum selesai itu?" Tanya Sagara.
"Semua itu bisa di bicarakan. Lagi pula itu adalah masalah kakek dan ayah Karina. Sedangkan Albara dan Karina tidak bersalah. Tapi kenapa mereka yang justru harus di pisahkan?" Tanya Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)
عاطفيةJenggala Khaandra Trauma nya akan dunia pernikahan sudah ia rasakan sejak kecil. membuat dirinya sangat membenci kata pernikahan. ia bahkan pernah bersumpah tidak akan menikah atau percaya pada laki-laki manapun. Namun siapa sangka takdir mempertemu...