Pagi hari di kamar Sagara, tak seperti biasanya laki-laki itu bangun lebih dulu dari Jenggala. Ia menatap wajah Jenggala yang masih tertidur pulas sambil memeluk dirinya.
Mata Sagara terus memandangi wajah Jenggala. Sesekali ia mencium wajah itu. Ia mencium kening Jenggala, hidungnya, dan pipi istrinya.
Namun perempuan itu tidak juga bangun. Sagara tersenyum dan kembali menciumi istrinya itu.
Jenggala terbangun karena ulah Sagara. Ia mencoba mengedipkan matanya dan melihat Sagara yang masih tersenyum padanya.
Jenggala sedikit kesal karena tidurnya terganggu oleh ulah suaminya itu. Namun ia segera bangun saat sadar bahwa dirinya hampir terlambat. Tapi Sagara justru memeluknya erat.
"Kenapa Lo gak bangunin gue sih?!" Ucap Jenggala uring-uringan.
"Udah. Tapi Lo nya aja yang gak bangun" ucap Sagara santai.
"Ck. Lepasin gue mau mandi" ucap Jenggala mencoba melepaskan dirinya dari Sagara.
"Kalo gue gak mau lepasin?" Tanya Sagara.
"Sagara gak usah aneh-aneh. Ini udah siang kita bisa telat ke kantor" ucap Jenggala.
"Itu kan Lo. Gue bosnya jadi bebas mau berangkat jam berapa aja" ucap Sagara sombong.
"Ngeselin banget sih! Awas gue mau mandi..." Jenggala mencoba memukul pelan tubuh Sagara.
"Cium gue dulu baru di lepasin" ucap Sagara semakin menggoda Jenggala.
"Enggak! Males banget" Jenggala langsung menolaknya.
"Ya udah kalo gitu Lo bakal telat dateng ke kantor" ucap Sagara semakin mengeratkan pelukannya.
"Ck Lo gak usah macem-macem deh" ucap Jenggala memperingatkan.
"Gak macem-macem cuma satu" ucap Sagara.
Jenggala mendengus kesal. Namun mau bagaimana lagi Sagara sangat keras kepala. Ia akan terus berada di pelukan laki-laki itu dan terlambat ke kantor.
Jenggala memajukan wajahnya dan mencium sebelah pipi Sagara dengan cepat.
"Udah sekarang lepasin gue" ucap Jenggala.
"Gak adil kalo cuma sebelah" ucap Sagara kembali mengeratkan pelukannya.
"Sagara gue harus cepet!" Jenggala benar-benar frustasi dengan tingkah Sagara.
"Ya udah Lo tinggal cium sebelah lagi apa susahnya" ucap Sagara.
Jenggala menghela nafas kesal. Dan akhirnya mengalah. Ia kembali mendekatkan wajahnya dan...
Cup
Sagara menoleh dan akhirnya Jenggala justru mencium tepat bibir Sagara. Laki-laki itu tersenyum menang saat merasakan bibir Jenggala mencium bibirnya.
Jenggala ingin memundurkan wajahnya namun dengan cepat Sagara menahan kepala Jenggala. Ia justru memperdalam ciuman Jenggala.
Perempuan itu terkejut dan berusaha melepaskan ciumannya. Ia mencubit lengan Sagara dan membuat laki-laki itu melepaskan ciumannya.
"Lo sengaja!" Jenggala benar-benar kesal.
Cup
Tidak ingin menjawab Jenggala yang sedang kesal. Sagara justru mengecup singkat bibir Jenggala dan pergi dari sana.
"Sagara sialan!" Umpat Jenggala di dalam kamar.
Perempuan itu mencoba menetralkan dirinya. Ia justru tersenyum sambil menyentuh bibirnya. Pikiran kotor Jenggala terbang entah kemana. Ia lalu menepuk pelan pipinya berusaha mengembalikan kewarasannya dan pergi ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)
RomanceJenggala Khaandra Trauma nya akan dunia pernikahan sudah ia rasakan sejak kecil. membuat dirinya sangat membenci kata pernikahan. ia bahkan pernah bersumpah tidak akan menikah atau percaya pada laki-laki manapun. Namun siapa sangka takdir mempertemu...