part 4

10.8K 283 14
                                    

Flashback on

Hari itu adalah hari terpenting bagi hidup Jenggala. Saat ini ia sedang berada di bangku kelas tiga SMA. Hari ini adalah pengumuman seleksi masuk perguruan tinggi. Seluruh impian Jenggala akan di mulai hari ini.

"Jenggala Lo pasti lulus percaya deh sama gue" ucap Laras menyemangati Jenggala.

Laras Ayundra adalah satu-satunya sahabat yang Jenggala punya di SMA Pertiwi. Mereka sudah berteman dari awal masuk SMA. Mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. Sudah banyak suka duka yang mereka lewati.

"Gue takut Laras. Soalnya banyak banget peminatnya. Dan bukan dari satu atau dua SMA tapi banyak SMA lain yang siswanya pengen masuk situ" Jenggala selalu bermimpi bisa masuk ke Universitas Nusantara dan mengambil jurusan Manajemen.

"Lo tenang aja pasti ada kok nama Lo" Laras berusaha meyakinkan Jenggala.

Mereka sedang menunggu hasil itu keluar dari ruang guru. Seluruh siswa-siswi SMA Pertiwi sedang menunggu pengumuman hasil seleksi itu.

Satu guru keluar dari ruangan dengan membawa beberapa kertas untuk di tempel di Mading sekolah.

"Cepet ayok kita liat!" Jenggala menarik tangan Laras.

Mereka berdua mencari dimana nama mereka. Akhirnya Jenggala menemukan namanya. Ia langsung berteriak.

"Ada!! Nama gue ada Ra" ucapnya menunggu reaksi sahabatnya itu.

"Oh iya bener. Wahh selamat Jenggala. Makan-makan nih kitaa" ucapnya lalu memeluk Jenggala.

"Sekarang ayok cari nama Lo" Jenggala lalu mencari nama sahabatnya itu.

Sudah berapa kali ia mencoba mencari tapi tidak ketemu. Ia mencoba menemukan nama Laras Ayundra namun tidak ada.

"Yahh gak ada" ucap Laras.

"Ada. Pasti kita karena cepet-cepet" Jenggala masih fokus mencari.

"Udah. Emang nama gue gak ada mungkin belom rezeki" jawab Laras meminta agar Jenggala berhenti mencari namanya.

"Atau mungkin nama Lo ada di ruang guru. Mungkin belum ketempel" Jenggala masih tak yakin.

"Udah Jenggala nama gue emang gak ada. Gak papa yang penting nama sahabat gue ini ada dan bisa bersanding dengan nama universitas Nusantara" Laras meyakinkan Jenggala.

"Lo gak boleh nyerah kita akan cari jalan biar Lo juga bisa kuliah " ucap Jenggala.

" Siap boss!" Jawab Laras lalu memeluk tubuh Rainnaya.

"Gue mau ngabarin ibu dulu" Jenggala lalu mengambil handphone nya.

Baru saja ia ingin mencari nama ibunya di hp, tiba-tiba nomor itu sudah menelpon nya terlebih dahulu.

"Hallo Bu" panggil Jenggala.

"Hallo selamat siang. Apa saya bisa bicara dengan keluarga dari ibu Kayana?" Tanya orang itu.

"Anda siapa?" Jenggala heran.

"Kami dari pihak rumah sakit. Saat ini ibu anda sedang di rawat karena tadi ia sempat tidak sadarkan diri di tempat kerjanya" jelas petugas rumah sakit.

"Di rumah sakit mana?" Tanya Jenggala panik.

"Rumah sakit Pelita" jawab petugas itu.

"Baiklah terima kasih saya akan segera kesana" jawab Jenggala lalu mematikan sambungan telepon.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang