part 5

10.9K 301 33
                                    

Dokter baru saja selesai memeriksa keadaan Jenggala. Ia mengalami syok berat karena suatu hal. Biasanya ini dari trauma yang pernah ia alami. Setelah memberikan resep obat dokter lalu pamit pulang.

Sagara mengantarkan dokter sampai di depan pintu. Saat yang berbarengan Tyas dan Jaegar sudah sampai di rumah Sagara. Laki-laki itu langsung menelpon bundanya. Ia benar-benar tak tau cara merawat orang sakit.

"Sagara dimana Jenggala?" Tyas langsung bertanya pada putranya.

"Jenggala di atas dia masih tidur" ucap Sagara.

Tyas lalu mengangguk dan naik ke atas untuk melihat kondisi menantunya itu. Jenggala masih tertidur pulas dengan dahinya yang di kompres. Tyas sedikit tertawa saat mengingat bagaimana paniknya Sagara bertanya tentang cara mengompres orang demam.

"Aku yakin Jenggala pasti bisa merubah mu Sagara" ucap Tyas lalu kembali turun.

"Apa dia sudah bangun?" Tanya Jaegar.

Tyas lalu menggelengkan kepalanya.

"Sagara apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Tyas.

Sagara bingung harus memulai nya dari mana. Ia takut jika orang tuanya tau kelakuan bejatnya, ia pasti akan di marahi.

"Jenggala hari ini gak masuk kuliah, Sagara coba cari di makam ibunya. di sana Sagara liat Jenggala ngobrol sama laki-laki seumuran ayah. Terus tiba-tiba Jenggala berteriak dan laki-laki itu hampir memukulnya.."

"Apa? Siapa laki-laki itu Sagara?" Tanya Tyas.

"Sagara juga gak tau bunda. Tapi dia bilang kalo dia ayah nya Jenggala" perkataan Sagara membuat Jaegar dan Tyas saling pandang.

"Astaga.. ya tuhan kenapa kau pertemukan mereka" Tyas lalu menunduk.

"Kenapa dia masih berani mengganggu Jenggala Jae?" Tyas bertanya pada suaminya.

"Tenanglah aku akan mengurusnya" Jaegar berusaha menenangkan istrinya.

Jaegar lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon beberapa anak buahnya. Ia meminta agar mereka menjaga Jenggala, dan memastikan Rudy tidak mendekati nya.

"Bunda" panggil Sagara.

"Sebenernya Jenggala...kenapa..?" Tanya Sagara ragu-ragu.

"Sagara apa kau tau arti kata Jenggala?" Tanya Tyas.

"Hutan" jawab Sagara pendek.

"Dan sama seperti hutan yang memiliki seribu satu macam isi di dalamnya. Jenggala juga memiliki banyak luka dan trauma di hatinya" jelas Tyas.

"Jenggala punya trauma besar dalam hidupnya. Trauma itu berhasil mengganggu kehidupan sehari-harinya. Bunda harap kau tidak akan membuat ia merasa sendiri" pesan Tyas.

"Trauma? Pada ayahnya?" Tanya Sagara to the point.

"Iya Sagara. Dari kecil ia selalu menjadi saksi menyaksikan kekerasan dan berbagai problematik dalam rumah tangga. Namun ada satu hal yang sampai sesakit ini" Tyas lalu terdiam

"Apa?" Tanya Sagara penasaran.

"Saat itu Kayana ibunya sedang di rawat di rumah sakit. Ia pulang ke rumahnya dan hari itu dia....
Dia melihat ayahnya sedang bercinta dengan seorang perempuan di rumah"

Sagara terdiam. Ia mengingat kejadian malam itu. Ia sengaja memancing agar Jenggala marah dan memohon bercerai darinya. Namun ternyata hal itu bisa membahayakan nyawa Jenggala. Ia mengingat bagaimana tubuh Jenggala gemetaran.

"Setelah hari itu Jenggala sering mengalami gangguan kesehatan mental. Ia sering mengalami kecemasan, bahkan traumanya sudah sangat berat. Banyak hal yang harus ia hindari. Dan Jenggala dia....." Tyas berhenti karena air matanya tiba-tiba mengalir.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang