part 36

11.9K 365 97
                                    

Jenggala yang masih duduk di sofa terus melirik ke arah jam. Entah jam berapa Sagara akan kembali ke rumah atau justru laki-laki itu tidak pulang.

Ia memutuskan untuk bertanya pada Gavin. Laki-laki itu selalu bersama dengan Sagara mungkin saja ia mengetahui keberadaan suaminya.

Walaupun keadaan hubungan mereka tidak baik-baik saja tapi Jenggala tetap akan khawatir dan gelisah jika sampai terjadi sesuatu pada Sagara.

Rasa kantuk Jenggala lenyap entah kemana saat melihat jam menunjukkan pukul 01.00 WIB.

Gavin mengatakan bahwa Sagara sedang bersamanya di sebuah Bar. Tak lama terdengar suara bel rumah.

Jenggala langsung pergi untuk melihat siapa yang datang. Ia berharap itu adalah Sagara.

Jenggala membukakan pintu dan ternyata benar. Gavin datang sambil memapah tubuh Sagara yang sudah sempoyongan karena mabuk.

"Biar gue anter Sagara ke kamarnya" ucap Gavin.

Jenggala mengangguk. Ia memutuskan untuk membawa Sagara ke kamar tamu yang berada di bawah. Karena akan sangat menyulitkan jika harus memapahnya ke kamar yang berada di atas.

Setelah membaringkannya Sagara di kamar itu Gavin lalu pamit untuk pulang.

"Makasih udah nganter Sagara" ucap Jenggala.

"Iya tenang aja" jawab Gavin.

"Jenggala gue mau ngomong sesuatu" ucap laki-laki itu.

"Gue tau Sagara memang berengsek. Tapi kalo gue boleh jujur gue belum pernah ngeliat Sagara mencintai perempuan sebesar ini. Bahkan Greshia gak mendapatkan cinta sebesar itu dari Sagara" ucap Gavin.

"Gue bukan bermaksud ikut campur urusan rumah tangga kalian. Tapi menurut gue perceraian itu bukan solusi, tapi itu hanyalah jalan buntu yang membuat kalian harus tetap stuck di titik itu" ucap Gavin.

"Kalo gitu gue pulang. Gue titip Sagara" ucap Gavin lalu pergi meninggalkan Jenggala.

Perempuan itu memikirkan ucapan Gavin tadi. Apa jalan ini bukan lah jalan terbaik untuk mereka?

Jenggala pergi ke kamar tamu untuk mengecek keadaan Sagara. Laki-laki itu masih belum sadarkan diri. Seluruh tubuhnya sudah penuh dengan bau alkohol.

Jenggala mencoba mendekat dan ingin membersihkan tubuh Sagara. Namun tiba-tiba saja ia merasa mual mencium aroma alkohol yang kuat itu.

Hueekkk..

Perempuan itu langsung berlari ke kamar mandi. Ia mengeluarkan seluruh makanan yang sempat ia makan tadi.

Rasanya perutnya sudah tidak berisi lagi tapi perasaan mualnya masih terus menyarang di sana.

Setelah keadaan nya cukup tenang Jenggala lalu kembali melihat keadaan Sagara. Untung saja laki-laki itu belum sadar jika tidak ia pasti akan curiga pada Jenggala.

Perempuan itu meneruskan niatnya untuk membersihkan badan suaminya. Ia melepaskan sepatu yang di kenakan Sagara.

Saat ia akan melepaskan kemeja Sagara perutnya kembali terasa mual. Ia mencoba menahannya sedemikian rupa agar tidak muntah. Hingga akhirnya ia menyerah dan pergi meninggalkan Sagara di kamar itu.

.
.
.
.

Sagara terbangun saat merasakan cahaya matahari masuk ke kamar itu. Ia mencoba untuk bangun. Kepalanya masih terasa berat karena mabuk semalam.

Laki-laki itu mencoba melihat keadaan sekitarnya ia sadar bahwa ia tidak berada di kamarnya.

Sagara melihat di atas meja sudah ada nampan berisi sarapan dan air lemon. Ia tau pasti Jenggala yang menyiapkan itu semua.

JENGGALA & SAGARA (Perjodohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang