"Apakah tidak ada sesi perkenalan calon istrimu pada kami sebelum acara pernikahanmu?" Gretha tidak tahan untuk tidak menelepon putranya yang sejak kemarin dia mengirim pesan soal undangan tidak ada komentar atau balasan pesan lagi.
"Apakah ada bedanya perkenalan sebelum dan sesudah pernikahan?" Jawab Tom dengan santai.
"Bagaimana jika kami tidak memberi restu?"
"Tidak masalah, aku tetap akan menikahinya."
"Ceritakan siapa dan bagaimana dia?"
"Dia cantik dan baik hati."
"Apakah dia hamil?"
"Mom, apakah sebegitu bodohnya putramu sampai menghamili wanita tanpa berpikir akibatnya?"
"Siapa yang bisa menduganya, kamu menikah dengan terburu-buru, jika bukan karena hamil lalu karena apa? Jangan pakai alasan kamu sangat mencintainya dan karena mommy terus memaksamu untuk menikah."
Tom tertawa, "Tunggu mommy bertemu dengannya, pasti bisa mengerti alasannya. Tapi soal aku sangat mencintainya, itu memang benar."
"Apakah dia seorang pria?"
"Astaga mommy, begitu tidak percaya jika putramu yang tampan ini masih normal dan tidak memiliki kelainan seksual."
"Siapa yang bisa menduganya, sekarang banyak pria tampan dan penyuka sesama jenis."
Tawa Tom meledak, "Mom, apakah kamu ingin memancing informasi?"
Gretha tahu rencananya gagal, dengan kesal dia mengakhiri panggilan telepon itu, melanjutkan mengomel pada suaminya yang hanya bisa mendengarkan sekaligus merasa kesal karena ulah putra bungsunya yang membuat dia harus mendengar omelan istrinya.
***
Rasa penasaran keluarga Tom belum berakhir, mereka awalnya berpikir Tom akan mengajak calonnya bertemu mereka malam sebelum pernikahan ternyata tidak terjadi. Mereka berkumpul untuk makan malam, Tom bergabung terlambat yang mereka duga dilakukan dengan sengaja supaya tidak mendapat banyak pertanyaan.
"Maaf aku terlambat."
"Tidak tulus." Jawab Frank.
"Kamu sengaja terlambat." Kata Isabel.
Tom tertawa, "Percuma aku membela diri, rasa penasaran kalian telah membutakan hati kalian."
"Sebenarnya apa yang kamu rahasiakan?" Tanya Hugo.
"Kamu yakin dia adalah wanita pilihanmu?" Tanya Julian.
"Baiklah, menjawab pertanyaan kalian aku akan menceritakan bagaimana aku bertemu dengannya dan yakin jika dia adalah wanita yang aku tunggu selama ini."
Tom menceritakan soal kecelakaan dan penyelamatan yang dilakukan oleh Maggie. Frank dan Julian yang mengetahui soal kecelakaan itu tidak terkejut, yang lain langsung bertanya soal kecelakaan itu dan mengomel ketika tahu siapa yang menyebabkan kecelakaan itu. Tom juga menceritakan jika sejak kejadian itu dia tidak bisa melupakan Maggie, sampai saat mereka bertemu dia menjadi yakin jika Maggie adalah wanita yang dia cari selama ini.
Nada suara Tom yang menunjukkan kesungguhannya membuat keluarganya yakin jika Tom benar-benar telah bertemu bukan hanya dengan malaikatnya tetapi juga dengan wanita yang dia cintai.
Di saat mereka sudah percaya itulah Tom melanjutkan dengan cerita soal latar belakang Maggie yang adalah putri angkat dari Chelsea Pietro dan Stalin, suami pertama Chelsea. Juga soal hak warisnya dan pembunuhan Stalin yang disaksikan Maggie saat dia berusia 8 tahun.
Margareth sadar lebih dulu soal usia Maggie, "Berapa usia wanita ini?"
"Dua bulan lagi 21 tahun." Jawaban Tom membuat semua menatapnya tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is all around Us
RomanceBersahabat dengan kegelapan bukan hal yang pernah dibayangkan oleh Maggie, tetapi takdir telah menggariskan, dia harus melalui hari-hari dalam kegelapan. Namun kegelapan tidak menjadi halangan bagi Maggie tetap menjalani dan menikmati hidupnya denga...