Part 17

1.3K 208 9
                                    

Maggie berulang kali mengambil telepon genggamnya dan kembali diletakan di atas meja. Hal itu tentu saja dilihat oleh Tina yang hanya menggeleng dan tersnyum melihat tingkah Maggie.

"Telepon dia jika kamu ingin mendengar suaranya, atau kirim pesan suara untuknya." Kata Tina.

"Mendengar suara siapa?"

"Kelihatannya kamu sudah menemukan jawaban dari hatimu dan sekarang gelisah karena dia tidak ada kabar dan kamu ragu antara menghubunginya untuk memberitahukannya atau menunggunya datang."

"Apakah Grandma yang sudah tidak sabar bertemu dengannya, mengapa melibatkan aku?"

"Kelihatannya tebakan grandma benar. Kirimlah pesan untuknya, minta dia datang karena kamu sudah siap memberi jawaban untuknya."

"Apakah tidak apa-apa?"

"Tentu saja tidak."

"Lalu apakah grandma pasti akan ikut menemaniku ke Spanyol?"

"Tentu saja, Aku juga ingin melihatmu kembali bisa melihat dan memastikan kamu bahagia. Apalagi grandma harus menemanimu melakukan pengobatan di sana, mengingat saat ini Tom mungkin masih harus kembali ke Cleveland mengurus perusahaan orangtuanya atau mengurus pekerjaannya di sana."

"Jika dia kembali, kita dengan siapa di sana?"

"Tenang saja, grandma yakin di sana Tom pasti sudah mengaturnya. Sekarang kirim pesan padanya, katakan kamu sudah memiliki jawaban untuknya. Hatimu sudah memutuskan, jika kamu memiliki keraguan itu karena pikiranmu, jadi lakukan seperti kata hatimu, soal pikiranmu nanti ungkapan padanya untuk sama-sama mencari penyelesaian."

Maggie diam, dia mencerna apa yang Tina katakan padanya. Akhirnya dia bangkit, berpamitan pada Tina untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat, namun Tina yakin Maggie akan mengirim pesan pada Tom.

Di dalam kamar sebelum keraguan kembali melandanya, dia segera membuka aplikasi pesan dan mengirim pesan suara untuk Tom.

"Apakah kita bisa bertemu? Aku sudah memiliki jawabannya." Satu pesan yang Maggie pikir baru besok pagi dia akan menerima balasan, namun ternyata tidak perlu menunggu lama pesannya langsung menerima balasan.

"Besok malam aku akan ke sana, lusa pagi kita bertemu." Jawaban Tom membuat Maggie tersenyum, kelihatannya pria itu memang menunggu jawabannya.

"Terima kasih dan hati-hati, sampai bertemu." Kata Maggie lagi.

"Ya, aku akan berhati-hati. Sudah malam, tidurlah. Selamat malam dan mimpi indah." Tom kembali memberi balasan.

"Selamat malam." Balas Maggie.

Maggie meletakkan telepon genggamnya di samping tempat tidur sebelum membaringkan diri. Dia terlelap dan dalam mimpinya dia bermimpi bertemu dengan Tom, berjalan bergandengan tangan. Senyum muncul di bibirnya, kelihatannya perkataan Tom untuk dia bermimpi indah telah terjadi.

***

"Kamu yakin dia akan menerimamu?" Tanya Rex sambil menyetir dan membiarkan Tom yang sejak semalam sudah terlihat bahagia sibuk dengan pekerjaannya.

"Sangat yakin. Bukan karena dia tidak memiliki pilihan tetapi dia juga tanpa sadar telah jatuh cinta padaku sejak awal kami bertemu."

"Jujur saja kami tidak manyangka jika pada akhirnya akan melihat kamu jatuh cinta dan melihat kamu jatuh cinta kami jadi merasa kasihan?"

"Kasihan? Mengapa kasihan padaku?"

"Bukan padamu tetapi pada wanita yang telah berhasil merebut hatimu. Dia tidak akan mendapatkan kebebasannya lagi setelah bersamamu, belum lagi dengan keahlianmu kamu mengakalinya seperti kamu selalu mengakali kami."

Love is all around UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang